Bacaan Liturgis – Pekan Biasa XXX, Rabu, 29 Oktober 2025
Bacaan Pertama: Roma 8:26-30
Mazmur Tanggapan: Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 13:4-6
Bait Pengantar Injil: Alleluya. Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus. Alleluya.
Bacaan Injil: Lukas 13:22-30
Keselamatan Menuju Hidup Kekal Harus Diperjuangkan
Kesempatan hidup di dunia ini hanya sekali. Hidup yang sekali itu pun ternyata begitu singkat dan harus kita perjuangkan sunggguh-sungguh. Sebab sikap hidup kita di dunia inilah yang paling menentukan untuk nasib hidup kita selamanya nanti di alam keabadian. Kita diibaratkan melewati pintu yang menjadi cara satu-satunya menuju kebahagiaan kekal yang Tuhan janjikan, bagi kita yang percaya kepada-Nya. Hari ini Yesus bersabda, “Berjuanglah masuk melalui pintu yang sempit itu, sebab Aku berkata kepadamu, banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.” Memang sesuatu yang paling berharga dalam hidup tidak akan mudah dapat dicapai dengan mudah. Harus sungguh-sungguh diperjuangkan, mengerahkan semua kekuatan dan kemampaun serta kualitas diri untuk mencapai tujuan utama hidup kita yaitu persatuan dengan Tuhan dalam kebahagiaan abadi di surga.
Pintu sempit menuju hidup kekal yang dikatakan oleh Yesus adalah jalan penyangkalan diri, memikul salib dan hidup di dalam kasih yang penuh sebagaimana Yesus hidupi. Dikatakan ini bagaikan pintu sempit karena jalan ini tidaklah mudah. Harus sungguh-sungguh penuh komitmen, konsisten dan setia menghidupinya seumur hidup kita. Maka Yesus menegaskan kata kerja BERJUANG, yaitu berusaha keras, sepenuh hati dan tenaga untuk mencapai pintu yang sempit itu. Memang sangat diperlukan disiplin rohani yang kuat dalam mengikuti jalan Kristus menuju keselamatan. Pintu sempit ini juga sebenarnya menyangkut perilaku moral sehari-hari kehidupan kita. Maka waktu kita di dunia ini sangat terbatas, tak akan terulang dan pada saat tertentu waktu itu akan berakhir dan pintu yang sempit itu juga akhirnya akan ditutup dan tidak akan bisa dibuka lagi. Maka melalui pesan Yesus hari ini, kita diminta memiliki usaha dan perjuangan yang keras dan sungguh-sungguh untuk melewati pintu yang sempit itu. Perjuangan dan usaha keras kita untuk melewatinya adalah ukuran yang dipakai oleh Tuhan untuk mengganjar kita dengan hidup kekal sebagai buah utama dari kegigihan dan kesetiaan kita.
[RP Yohanes Tinto Tiopano Hasugian, O.Carm]