Renungan Harian

Renungan Harian 27 Oktober 2025

Bacaan Liturgis – Pekan Biasa XXX, Senin, 27 Oktober 2025

  • Bacaan Pertama: Roma 8:12-17

  • Mazmur Tanggapan: Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 68:2.4.6-7ab.20-21

  • Bait Pengantar Injil: Alleluya. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran; kuduskanlah kami dalam kebenaran . Alleluya.

  • Bacaan Injil: Lukas 13:10-17

Dalam Yesus Selalu Ada Pembebasan dan Kelegaan

Hari ini dalam Injil, Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang telah delapan belas tahaun dirasuki roh jahat. Nampaknya perempuan ini sangat menderita, sampai-sampai punggungnya membungkuk dan tidak dapat lagi berdiri secara tegak. Melihat situasi perempuan tersebut yang menderita, Yesus selalu dengan mudah tergerak oleh belas kasihan untuk mengusir roh jahat, menyembuhkan serta memberikan kelegaan kepadanya. Kata-kata Yesus sangat manjur. Sambil menumpangkan tangan, Yesus berkata, “Hai, ibu, penyakitmu telah sembuh!”. Maka ibu itu seketika itu juga sembuh, mampu berdiri tegak dan serta merta memuliakan Allah.

Yesus memang sungguh Allah Putra yang datang ke dunia memberikan pembebasan dan kelegaan bagi kita manusia. Yesus menunjukkan ke-Allah-annya dengan memiliki otoritas penuh untuk mengusir roh jahat. Roh jahat itupun tahkluk pada-Nya. Hanya kepada Allah, roh jahat pun tunduk dan takut sehingga pergi terusir. Memang Kristus sungguh-sungguh Allah. Hari ini juga Yesus memberikan inspirasi bagi kita untuk selalu teregerak oleh belas kasih untuk membantu meringankan beban sesama. Ituah panggilan dasar kita sebagai seorang kristiani, yaitu seperti Kristus membawa kelegaan, suka cita dan pembebasan dari segala penderitaan sesama kita yang menderita.

Hari ini juga kita mendapat teguran keras dari Yesus agar tidak berlaku seperti kepala rumah ibadat. Keseharian hidupnya di Bait Allah ternyata hanya membuat dia jatuh pada kesucian palsu dan tidak memiliki sikap belas kasih. Dia jatuh pada sikap hidup legalistik-ritualistik semata sehingga cinta kasih sudah tidak bertumbuh subur dalam dirinya. Kesombongan Rohani telah menguasai hidupnya, sehingga sebenarnya hidupnya tidak akan bertumbuh dalam perkembangan hidup rohani yang benar. Maka mari kita belajar dari Yesus untuk selalu berbuat kasih dan memberikan pertolongan kepada sesama, yang didorong oleh semangat ketulusan dan keinginan untuk mengurangi penderitaan orang lain.

[RP Yohanes Tinto Tiopano Hasugian, O.Carm]