Bacaan Liturgis – Pekan Biasa XXIX, Rabu, 22 Oktober 2025
Bacaan Pertama: Roma 6:12-18
Mazmur Tanggapan: Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 124:1-3.4-6.7-8
Bait Pengantar Injil: Alleluya. Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga. Alleluya.
Bacaan Injil: Lukas 12:39-48
Rahmat yang Kita Terima Adalah Sekaligus Sebagai Tugas
Saudari dan saudara yang dikasihi Tuhan, hari ini dalam Injil Yesus mengatakan, “Barang siapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut dari padanya, barang siapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.” Kehidupan yang kita terima ini adalah sebuah rahmat yang paling besar dan indah bagi tiap-tiap kita manusia. Maka tidak ada alasan untuk tidak bersyukur bagi setiap manusia beriman. Rahmat yang kita terima sebenarnya juga sekaligus sebagai tugas bagi kita untuk membagi dan menyalurkan rahmat itu kembali bagi sesama kita. Rahmat dan anugerah yang kita terima dari Tuhan jangan sampai membawa kita kepada kesombongan dan arogansi. Ada bahaya ketika kita mendapatkan banyak fasilitas, kemudahan dan banyak kenyamanan karena memiliki kedudukan yang tinggi, kita menjadi tergoda untuk melihat kita sebagai pribadi yang lebih unggul dan lebih mulia dari orang lain. Maka kita akhirnya mulai tergoda pula untuk diperlakukan lebih secara khusus serta tidak mau disamakan dengan kedudukan orang lain.
Maka aktualisasikanlah secara penuh segala potensi diri yang kita miliki. Begitulah cara pertama dan benar untuk menghargai anugerah yang kita terima dari Tuhan. Kemudian segala kemampuan dan keahlian kita gunakan untuk membantu sesama memudahkan kehidupan ini dan membangun kesejahteraan bersama. Maka benar ungkapan Yesus di atas. Semakin berlimpah rahmat yang kita dapatkan, maka semakin besar juga tanggung jawab kita untuk menjadikan dunia ini semakin lama semakin layak untuk dihuni oleh semua orang. Maka betapa pentingnya nilai sebuah kepedulian dan semangat antusiasme dalam hidup kita bersama sebagai orang-orang yang beriman.
Mari mensyukuri segala apa yang kita miliki selama ini. Kadangkala terlalu banyak karunia yang kita terima secara cuma-cuma dari Allah maka rasa syukur dan sikap takjub akan karunia yang kita terima dari Tuhan sudah mulai terasa biasa-biasa saja. Salah satu ukuran kemendalaman hidup spiritual dari seseorang adalah kemampuan untuk bersyukur dan menerima segala anugerah yang diterimanya dengan sikap rendah hati. Semoga rahmat karunia yang kita terima, membuat kita semakin mampu bersaksi akan tanggung jawab kita, menjadi saluran berkat bagi banyak orang.
[RP Yohanes Tinto Tiopano Hasugian, O.Carm]