Bacaan Liturgis – Pekan Biasa XIV, Selasa, 05 Juli 2022
- Bacaan Pertama: Nubuat Hosea 8:4-7.11-13
- Mazmur Tanggapan: Hai umat, percayalah kepada Tuhan.
- Ayat Mazmur Tanggapan: mazmur 115:3-4.5-6.7ab-8.9-10
- Ayat Bait Pengantar Injil: Aku ini gembala yang baik, sabda Tuhan; Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Alleluya.
- Bacaan Injil: Matius 9:32-38
Renungan Singkat - Melihat dan Tergerak Hati
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, dalam Seruan Apostolik Evangelii Gaudium (Sukacita Injil), Paus Fransiskus menggunakan istilah “Gereja yang bergerak keluar”. Anda tahu maksudnya? Paus Fransiskus menjelaskannya begini, Gereja yang ‘bergerak keluar’ adalah Gereja yang pintu-pintunya terbuka. Bergerak keluar menjumpai sesama pada pinggir kemanusiaan tidak berarti bergegas tanpa arah dan tujuan ke dunia. Sering kali lebih baik memperlambat gerak, mengesampingkan ketakutan kita untuk melihat dan mendengarkan sesama, mengabaikan hal-hal yang mendesak dan untuk tetap menemani seseorang yang tertatih-tatih di tepi jalan (Evangelii Gaudium, No. 46).
Kata-kata Paus Fransiskus tersebut hendak mengungkapkan apa yang mesti Gereja lakukan pada masa ini, yakni menjadi Gereja yang pintu-pintunya terbuka, Gereja yang bergerak keluar untuk menjumpai sesama, misalnya menemani seseorang yang tertatih-tatih di tepi jalan, entah karena lapar, haus atau sakit; singkatnya, menjumpai sesama yang membutuh-kan pertolongan. Jika Gereja menerima dorongan perutusan, kata Paus Fransiskus, Gereja seluruhnya harus keluar menjumpai setiap orang tanpa kecuali (Evangelii Gaudium, No. 48k).
Dalam Injil hari ini, Yesus telah memberi teladan. Ia bergerak keluar dari diri sendiri dan menjumpai orang lain. Dengan bergerak keluar, berkeliling ke semua kota dan desa, Yesus menjumpai banyak orang yang sedang dilemahkan oleh berbagai penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasih kepada mereka, karena mereka lelah dan telantar seperti domba yang tidak bergembala (Mat 9:26).
Saudara-saudari, ada beberapa kata yang menarik untuk diperhatikan dalam ucapan Yesus tersebut, yakni kata “melihat” dan frasa “tergeraklah hati Yesus”. Yesus melihat orang banyak itu, artinya Dia memerhatikan mereka, menaruh minat terhadap mereka dan mencermati apa yang menjadi kebutuhan mereka; singkat kata, Yesus peduli.
Kepedulian lahir ketika orang berani keluar dari diri sendiri, dari egonya, dari kesibukan sehari-harinya. Kepedulian lahir manakala orang mau menjumpai orang lain dan melihat realitas kehidupan “di luar sana”.

Pandangan Yesus terhadap orang banyak itu sedemikian mendalam, serius dan tidak hanya “melihat sekilas” sehingga tergeraklah hati-Nya oleh belas kasih kepada mereka. Frasa “tergeraklah hati” dalam ungkapan Yunani maksudnya Yesus seolah-olah tergoncang oleh kenyataan yang dilihat-Nya. Kenyataan yang dilihat-Nya begitu menggerakkan hati-Nya, sebab orang banyak itu lelah dan telantar seperti domba yang tidak bergembala (ay. 36).
Yesus memerhatikan bukan hanya beberapa orang atau sebagian orang tetapi semua orang banyak itu secara bersama-sama, sebagai satu kawanan yang jumlahnya banyak. Satu kawanan yang jumlahnya banyak tersebut tidak tergembala dengan baik, terabaikan oleh gembala mereka. Sehingga, arah dan tujuan hidup mereka juga menjadi tidak jelas. Mereka hidup asal hidup, tidak punya visi dan misi yang jelas.
Yesus adalah seorang gembala sejati. Ia adalah seorang gembala yang baik (Yoh 10:11 dan 14). Oleh sebab itu, melihat orang banyak itu Ia tidak sampai hati untuk menutup mata dan berpangku tangan. Jiwa seorang gembala yang baik muncul ke permukaan. Sebab Ia tidak setuju jika mereka telantar dan tetap lelah, tidak berdaya.
Saudara-saudara, umat beriman yang dikasihi Tuhan, mari kita menjadi Gereja yang bergerak keluar, menjumpai sesama yang lelah dan telantar, baik secara psikologis, sosial maupun spiritual. Mari kita merelakan diri untuk dipakai sebagai tangan-tangan Yesus. Kita menjadi perpanjangan tangan Yesus untuk menolong dan menjangkau mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel (KLMTD). Mari kita miliki mata dan hati Yesus sehingga kita pun bisa melihat dan tergerak hati kita oleh belas kasih kepada sesama dengan segala keadaan mereka. Dengan cara itulah kita menjadi berkat bagi sesama. [RP. A. Ari Pawarta, O.Carm.]
Bible Camp BIR 2022
Pengumuman #1Haloo temen-temen semuaa 👋😃 Gimana nih kabarnya??? Semoga kita semua tetap sehat ya!! 😁 After 3 years… …
Detail Pengumuman