Wilayah Yakobus mengambil nama Santo Yakobus sebagai pelindung Wilayah dan menjadikan Santo Yakobus sebagai teladan wilayah tersebut. Murid Yesus ini disebut ‘Yakobus Tua’ untuk membedakannya dengan seorang murid Yesus yang lain. Yakobus adalah seorang nelayan, sama seperti ayahnya - Zebedeus - dan saudaranya, Yohanes. Yakobus sedang duduk dalam perahu ayahnya memperbaiki jala ketika Yesus lewat. Yesus memanggil mereka masing-masing, Yakobus dan Yohanes, untuk menjadi penjala manusia, untuk mengikuti-Nya mewartakan Kabar Gembira.
Dari jejak langkahnya dapat diketahui bahwa Yakobus terkenal beriman teguh, bersemangat baja dan bersikap terus terang. Namun pandangannya tentang Kerajaan Allah masih duniawi, sehingga perlu dijernihkan, sampai ia menjadi saksi iman pertama di antara para Rasul.
Bersama Petrus dan Yohanes, Yakobus termasuk 3 murid utama Yesus. mereka bertiga, beroleh kesempatan menyaksikan apa-apa yang tidak dapat disaksikan para rasul yang lain. Mereka menyaksikan Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus, mereka mendaki gunung Tabor dan menyaksikan Yesus bercahaya seperti matahari dengan jubah-Nya berkilau-kilauan. Dan hanya mereka pulalah yang diperbolehkan mengiringkanNya ke taman Getsemani, tatkala Yesus pedih menyongsong detik-detik kematianNya.
Dikemudian hari, Ketika Yakobus diseret ke depan Raja Herodes Agrippa, pengakuan imannya yang tulus dan berani itu sangat menyentuh lubuk hati orang yang mengkhianatinya, sehingga seketika itu juga ia bertobat dan percaya kepada Yesus. Akhirnya Yakobus dan pengkhianat yang bertobat itu bersama-sama dijatuhi hukuman mati. Dalam perjalanan ke tempat penghukuman, pengkhianat itu merangkul Yakobus dan bertubi-tubi minta maaf. Dengan lembut Yakobus menyahut: 'Damai Tuhan bagimu!' Dengan penuh sukacita, keduanya melambungkan pujian dengan nyawa mereka kepada Tuhan. Peringatan Santo Yakobus diadakan setiap tanggal 25 Juli.
Sumber: https://katakombe.org/