Wanita Katolik Republik Indonesia, disingkat Wanita Katolik RI adalah organisasi masyarakat (ormas) yang berbadan Hukum dan disyahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan nomor: J.A.5/23/8, tanggal 05-02-1952 (Lima Februari tahun seribu sembilanratus limapuluh dua) (Anggaran Dasar 2018 Bab I Pasal 3).
Umurnya baru 96 tahun (di Tahun 2020) dan tetap eksis di nusantara ini sejak hari kelahirannya tanggal 26 Juni 1924 di Yogyakarta dan diprakarsai oleh Raden Ajeng Soelastri Soejadi Sasraningrat Darmaseputra. Santa Pelindung Organisasi adalah St. Anna, Ibundanya Bunda Maria yang melahirkan Juru Selamat. Pesta nama St. Anna setiap tanggal 26 Juli.
Organisasi Wanita Katolik RI terstruktur dari Unit Basis yaitu Dewan Pengurus Ranting (DPR), Dewan Pengurus Cabang (DPC), Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan Dewan Pengurus Pusat (DPP) berkedudukan di ibukota.
Sebagai anggota Gereja Universal Wanita Katolik RI menjadi anggota World Union of Catholic Women’s Organisations (WUCWO) yang beranggotakan lebih kurang 100 negara. Sudah sejak tahun 1937 organisasi perempuan tingkat dunia ini mengenal Wanita Katolik. Masuk menjadi anggota sejak tahun 1957. Perwakilan organisasi menjadi Board Member hingga sekarang, bahkan pernah pula menjadi Vice President WUCWO di wilayah Asia Pasific.
Wanita Katolik RI Cabang MKK Meruya
Tanggal 2 Mei 1994 Wanita Katolik RI DPC MKK lahir, ditandai dengan dilantiknya Pengurus Cabang Masa Bhakti 1994-1997 yang diketuai Ibu Titi Widyasusanto oleh DPD Jakarta.
Dikukuhkan dengan Surat Keputusan No. SKEP/DPD/016/V/1994 sebagai Cabang ke-39 WKRI Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jakarta, mengkoordinir 3 (tiga) Ranting dari pemekaran WKRI Cabang Maria Bunda Karmel, yaitu Ranting Meruya (lahir 27 Mei 1984), Ranting Aries (lahir 23 November 1988) dan Ranting Krisantus (lahir 10 Oktober 1991).
Sebagai Kategorial swadana yang baru lahir, tentulah banyak butuh dana, Puji Tuhan, sukses pencarian dana dari “Gebyar Panggung Anak & Bazaar” serta Fashion Show, WKRI Cabang MKK dapat memberi perhatian para Lansia, dengan mengajaknya ke Taman Bunga Cibubur, serta pelayanan pasar murah bagi masyarakat prasejahtera. Untuk konsolidasi ke dalam, para anggota mendapat tambahan ilmu dan keakraban dari berbagai seminar, ziarah ke Jawa Tengah, gembira ria dalam Modern Dance hingga jadi juara tingkat DPD Jakarta; serta bersatu dalam pelayanan Paduan Suara di gereja. Paduan Suara WK MKK yang masih eksis hingga sekarang ini, dulu juga ikut ikut menyanyi lagu-lagu khas Betawi untuk peresmian gereja MKK Juli 1995 dan finalis Lomba Koor tingkat DPD Jakarta
Pemekaran Ranting Aries
Cepatnya perkembangan Ranting Aries dan antusias anggota, maka Ranting Aries dimekarkan menjadi 3 (tiga Ranting), yaitu Ranting Taman Kebun Jeruk (lahir 25 September 1994), Ranting Aries 11 (Oktober 1994) dan Ranting Aries I (17 April 1995), tanggal kelahiran adalah tanggal pelantikan pengurusnya. Selain itu, melihat potensi ibu-ibu Wilayah Alfonsus, telah dimulai pula penjajagan untuk membentuk Ranting Alfa Indah
WKRI Cabang MKK di Era Reformasi
Ibu Ima Bambang menggantikan ibu Titi Widyasusanto untuk memimpin Pengurus masa bhakti 1997 – 2000. Kondisi Negara Indonesia saat itu banyak terjadi demo-demo sampai terjadi kerusuhan. Beberapa program kerja tidak dapat dilaksanakan, namun cinta dan kepedulian akan sesama menumbuhkan semangat untuk mengumpulkan dana serta baju layak pakai untuk pemulung dan pengungsi Timor Timur, serta mengadakan malam dana “Peduli Indonesiaku” di Hailai Ancol demi membantu korban kerusuhan Ambon, Aceh, Kalimantan.
Lahirnya Ranting Alfa Indah dan Ranting Lukas serta Warung WK
Ima Bambang kembali memimpin WKRI Cabang MKK masa bhakti 2000 – 2003, semua bidang kerja bergerak cepat. Bidang Organisasi gigih mendekati ibu-ibu Alfa Indah, hingga akhirnya terbentuk Ranting Alfa Indah (7 September 2001). Pesona karya dan pelayanan WK MKK pun membuat kelompok Arisan Ibu-ibu Taman Meruya Ilir, Wilayah Lukas mengajukan diri untuk menjadi Ranting Lukas. Bak bayi ajaib Ranting Lukas siap lahir dengan 100 orang anggota(1 Mei 2003). Bidang Kesejahteraan banyak melakukan karya sosial dan kepedulian pada masyarakat sekitar gereja, dengan memperhatikan gizi bagi balita di 54 Posyandu, peduli korban banjir sekitar Srengseng, peduli anak jalanan, anak cacat, dan beberapa kegiatan sosial lain bersama Paroki MKK. Pada masa ini pula WK ditunjuk oleh Romo Paroki untuk mendirikan dan mengelola Warung WK, maka hingga kini tiap Ranting bisa bergiliran untuk berjualan, demi memenuhi kebutuhan umat.
WKRI Cabang MKK Periode Era Teknologi, serta lahirnya Ranting Teresa
Di bawah pimpinan Ibu Clara Winarko (2003-2006) banyak kemajuan dalam berbagai hal terutama dalam tertib organisasi dan administrasi, juga dalam hal menggunakan fasilitas tehnologi modern untuk menunjang semua kegiatan. Banyak tugas besar dilakukan antara lain menjadi Sekretaris Panitia Kongres DPP XVII, Panitia 200 th Gereja Katolik di KAJ tingkat Paroki, serta pada HUT ke 10 WK MKK menerbitkan Buku Kenangan; yang semuanya menjadi lebih baik karena memanfaatkan kemajuan tehnologi.
Seiiring dengan pemekaran Wilayah Alfonsos, menjadi Alfonsus dan Teresa, serta syarat pembentukan Ranting telah terpenuhi, maka lahirlah Ranting Teresa dengan 70 anggota (19 Januari 2006). Dengan demikian Cabang MKK mempunyai 8 Ranting.
Catatan kecil: hasil Kongres XVII, 2004: sebutan WKRI menjadi Wanita Katolik RI, maka selanjutnya penulisan sejarah memakai sebutan Wanita Katolik RI
Majalah Kusuma, Februari 2007
Anggota Wanita Katolik RI Cabang MKK makin melek teknologi, karena di bawah pimpinan Ibu Vincentia Tik Lan (2006-2009) para anggota diberi pelatihan-pelatihan computer, fotografi dan pelatihan Sumber Daya Manusia dengan kursus Dale Carnegie, Penerapan Seven Habits, pelatihan membuat kue, seminar kesehatan dan seminar hak waris. Bidang Organisasi juga sering kunjungan ke Ranting serta mengajak Ranting untuk saling tukar informasi, dan Februari 2007 “dibidani” Bidang Humas, lahirlah Majalah Kusuma, media informasi Wanita Katolik RI DPC MKK yang terbit 6 bulan sekali
Lahirnya Ranting Yakobus, Ranting ke-9
Bidang Organisasi cukup rajin memperkenalkan Wanita Katolik di Wilayah Yakobus, didukung Ketua Wilayah (Korwil) Yakobus dan Romo Yulius Sudharnoto OCarm, serta di”licin”kan oleh kesempatan menjual Soto saat Pesta Nama Paroki MKK, yang makin membuat mantap Ibu ibu Wilayah Yakobus untuk mendirikan Ranting Yakobus (21 September 2007), pemekaran dari Ranting Taman Kebun Jeruk.
Pelayanan Paduan Suara dan Angklung Lukas
Duet pecinta musik Ibu Lena Mariani (2006-2009; 2009-2015) dan Ibu Yulianti Sudiro, selain menata dan maju bersama sebagai pimpinan Wanita Katolik RI Cabang MKK, juga mengajak umat untuk ikut menikmati dan mencintai musik asli Indonesia. Kolaborasi Paduan Suara Wanita Katolik Cabang MKK, diiringi Angklung Lukas rutin mengisi Koor di gereja MKK pada Minggu kelima Misa pk 08.00. Angklung Lukas juga mewakili Wanita Katolik RI Cabang MKK untuk acara Malam Budaya DPP (se Indonesia) dan DPD (se Jakarta)
Lahirnya Ranting Titus Brandsma dan Elia
Titus Brandsma, merupakan pemekaran Wilayah Alfonsus, ibu-ibunya punya potensi dan semangat, juga dukungan Anggota Dewan Paroki yang tinggal di wilayah tersebut, maka 28 Februari 2012, lahirlah Ranting Titus Brandsma yang merupakan Ranting ke-10 di Cabang MKK Meruya.
Ranting Meruya juga akhirnya “mempunyai adik” Ranting Elia, sebagai Ranting ke 11, pada tanggal 13 Juli 2013.
Christina Maria Rulyan (2015-2018) melanjutkan roda organisasi, bersama Candra Birawani dan Ani Arnold Darmanto memimpin 11 Ranting, mewacanakan mempunyai Anggota yang usia muda, memperluas persaudaraan inklusif dengan mengajak warga sekitar gereja berkegiatan dan belajar bersama untuk mendukung pelestarian Lingkungan Hidup.
Kami mengundang Ibu-ibu, anak-anak dan para menantu, bahkan cucu juga boleh, bila usia telah 18 tahun, untuk bergabung bersama kami, melayani di sekitar gereja, di masyarakat luas dan pasti banyak mendapat ilmu, wawasan dan kawan, bahkan saudara.
Nelly Pontoh (2018-2021) meneruskan langkah para ketua terdahulu, bersama Christina Maria Rulyan dan Candra Birawani memimpin 11 Ranting, dengan tetap mereorganisasi para pengurus usia muda, agar roda organaisasi bisa tetap mengikuti perkembangan jaman dengan kemajuan tehnologi informasi. Program Bidang Organisasi yaitu PKO, Bidang Pendidikan, Bidang Kesejahteraan, Bidang Humas dan produk Majalah Kusuma sebagai unggulan, Bidang Usaha yang gigih mencari dana kegiatan dengan berbagai cara, bakti sosial dan program lingkungan hidup tetap berjalan, dan ditunjang oleh aneka kegiatan 11 Ranting yang bervariasi sesuai kebutuhan anggota. Semuanya tetap dalam koridor pelayanan terbaik untuk warga masyarakat sekitar gereja MKK yang selalu digandeng dalam program pelatihan ketrampilan bersama. Khususnya untuk para kader PKK, kader posyandu dan masyarakat umum.
WKRI adalah Organisasi kemasyarakatan yang mempunyai VISI dan MISI:
Visi Wanita Katolik RI adalah : Organisasi yang mandiri, bersifat sosial aktif, memiliki kekuatan moral dan kemampuan yang handal dalam menjalankan karya-karya pengabdian mewujudkan kesejahteraan bersama serta menegakkan harkat dan mertabat manusia (AD 2018 Bab II Pasal 6 ayat 1)
Misi Wanita Katolik RI adalah (AD 2018 Bab II Pasal 6 ayat 2): (a) Mengembangkan kemampuan serta memberdayakan seluruh jajaran Wanita Katolik RI, guna meningkatkan kualitas pengabdian dalam masyarakat (b) Menghimpun aspirasi dan mengaktualisasikan potensi Wanita Katolik RI agar karya pengabdian terwujud secara optimal dan berkesinambungan (c) Memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender dalam seluruh dimensi kehidupan (d) Mengupayakan lingkungan hidup yang seimbang.