Bulan Liturgi Nasional 2025
Pengantar
Berdasarkan Rapat Pengurus Komisi Liturgi KWI pada tanggal 30 September sampai 2 Oktober 2024, Bulan Liturgi Nasional tahun 2025 ditempatkan dalam konteks tema Tahun Yubileum 2025. Sambil melanjutkan tema Bulan Liturgi Nasional 2024 tentang Ekaristi, tema tahun 2025 berbunyi Ekaristi dalam Ziarah Pengharapan. Tema ini bertujuan untuk menggali spiritualitas perayaan Ekaristi. Tema ini dikemas dalam empat sub-tema, yakni:
- Ekaristi sebagai Perkumpulan Umat
- Ekaristi sebagai Sabda yang Dirayakan
- Ekaristi sebagai Sakramen Cinta Allah
- Ekaristi sebagai Misteri Persatuan Kristus dengan Gereja-Nya
Materi akan diedarkan ke seluruh umat Katolik Indonesia, dengan harapan bisa dipakai sebagai bahan formasio liturgi umat beriman selama bulan Mei sebagai Bulan Liturgi Nasional, atau juga pada kesempatan-kesempatan lain. Lebih lanjut, semoga permenungan tentang liturgi mendorong umat beriman untuk dibentuk oleh liturgi, bukan hanya melalui pengetahuan tentang liturgi, melainkan terutama melalui pengalaman, keterlibatan dan partisipasi aktif dalam perayaan liturgis. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun materi Bulan Liturgi Nasional 2025, yakni Rm. Stenly Vianny Pondaag MSC, Rm. Fransiskus Yance Sengga, Sr. Maria Erna CB, Rm. Aloysius Tri Harjono. Semoga bahan Bulinas ini sungguh bermanfaat bagi umat Katolik Indonesia juga untuk memaknai Tahun Yubileum 2025.
Pendahuluan
Pada tanggal 9 Mei 2024 Paus Fransiskus mengeluarkan Bulla Spes Non Confundit, yang menandai Yubileum Biasa Tahun 2025 (The Ordinary Jubilee of the Year 2025). Salah satu pesan penting dari dokumen ini adalah menjadi Tanda Harapan dalam pelbagai segi kehidupan. Menanggapi seruan Paus untuk mengisi Tahun Suci ini, kita perlu merefleksikan bagaimana perayaan Ekaristi, sebagai sumber dan puncak hidup Kristiani, bisa menjadi tempat umat Kristiani menemukan tanda-tanda harapan tersebut. Bagaimana perayaan ekaristi bisa menjadi oase rohani dalam peziarahan iman tempat kita boleh minum dari mata air pengharapan? Bagaimana perayaan ekaristi sungguh menjadi tempat bagi setiap orang yang menantikan harapan yang membahagiakan (exspectantes beatem spem) dalam peziarahan hidup ini?
Dalam rangka itu, Bulan Liturgi Nasional Tahun 2025 mengambil tema Ekaristi dalam Ziarah Pengharapan. Tema ini bertujuan untuk menggali dan merenungkan kekayaan spiritualitas Perayaan Ekaristi sebagai sumber kekuatan rohani dalam ziarah pengharapan. Terinspirasi dari pengalaman Elia dalam 1Raj. 19:1-13, dalam kekecewaan dan depresinya, malaikat Tuhan menyentuh Elia dan menunjukkan kepadanya roti yang dibakar dalam abu yang bernyala. Para Bapa Gereja mengerti roti malaikat itu sebagai Ekaristi sumber kekuatan dalam perjalanan rohani. Dengan kekuatan roti itu, Elia dapat berjalan lagi melalui padang gurun selama empat puluh hari empat puluh malam. Kisah Elia merupakan inspirasi penting untuk mendalami dan mengalami kekuatan rohani dari ekaristi dalam ziarah pengharapan kita.
Oleh karena itu, Bulan Liturgi Nasional 2025 menyediakan 4 tema spesifik terkait spiritualitas perayaan ekaristi. Tema-tema ini dirancang sebagai bahan katekese dan refleksi liturgis dalam pertemuan ibadat umat selama 4 pekan dalam bulan Mei 2025.
Tema pekan pertama adalah Ekaristi sebagai Perkumpulan Umat, yang disusun oleh Rm. Stenly Vianny Pondaag MSC. Tema ini bertujuan untuk merefleksikan identitas Gereja sebagai umat yang berkumpul berdasarkan Ritus Pembuka dalam Misa. Gereja adalah umat yang berkumpul untuk merayakan Ekaristi yang berziarah menuju kepada Tuhan pusat kehidupan. Tema Pekan Kedua adalah Ekaristi sebagai Sabda yang dirayakan, yang disusun oleh Rm. Fransiskus Yance Sengga. Tema ini bertujuan untuk merefleksikan identitas Gereja yang berkumpul di seputar Sabda Tuhan. Sabda Tuhan yang dirayakan dalam Ekaristi adalah santapan rohani dalam ziarah pengharapan umat beriman.
Tema Pekan Ketiga adalah Ekaristi sebagai Sakramen Cinta Kasih Allah, yang disusun oleh Sr. Maria Erna CB. Tema ini bertujuan untuk merefleksikan ekaristi sebagai perayaan yang menghadirkan dan membaharui kembali cinta kasih Allah bagi manusia. Pusat dari ekaristi adalah cinta kasih Allah yang mendorong umat beriman untuk menghidupi cinta kasih itu baik bagi sesama maupun seluruh alam ciptaan. Tema Pekan Keempat adalah Ekaristi sebagai Misteri Persatuan dengan Kristus, yang disusun oleh Rm. Aloysius Tri Harjono. Tema ini bertujuan untuk merefleksikan pokok sentral dari spiritualitas ekaristi, yakni kehadiran Kristus yang mempersatukan umat beriman dengan-Nya. Ekaristi bukanlah sekadar kesalehan pribadi, melainkan perjumpaan dengan Tuhan melalui Sabda dan Komuni Tubuh dan Darah Kristus terarah satu Tubuh Kristus dalam Roh Kudus.
Semoga tema Bulan Liturgi Nasional 2025 ini bisa membantu umat beriman untuk semakin dibentuk oleh perayaan Ekaristi melalui pendalaman spiritualitas Ekaristi, dan terutama melalui keterlibatan, partisipasi dan pengalaman liturgis yang konkret. Dengan demikian, ekaristi akan sungguh-sungguh menjadi “santapan peziarah pengharapan”.