Bacaan Liturgis – Pesta Pemuliaan Salib Suci, Minggu, 14 September 2025
Bacaan Pertama: Kitab Bilangan 21:4-9
Mazmur Tanggapan: Jangan melupakan perbuatan-perbuatan Allah.
Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 78:1-2.34-35.36-37.38
Bacaan Kedua: Filipi 2:6-11
Bait Pengantar Injil: Ya Kristus, kami menyembah dan memuji Dikau, sebab dengan salib-Mu Engkau telah menebus dunia. Alleluya.
Bacaan Injil: Yohanes 3:13-17
Renungan Singkat : Betapa Agungnya Salib!
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, hari ini Gereja merayakan Pesta Pemuliaan Salib Suci. Apa yang dapat kita renungkan dari pesta ini? Tentu saja kita dapat merenungkan tentang salib. Bahkan pusat renungan kita pada hari ini adalah salib.
“Betapa agungnya salib!” kata Santo Andreas dari Kreta, yang juga disebut Santo Andreas dari Yerusalem, yang sejak tahun 692 menjadi Uskup Agung Kreta hingga akhir hidupnya, 4 Juli 740.
Lebih lanjut Santo Andreas berkata, “Kalau tidak ada salib, Kristus tidak akan disalibkan. Kalau tidak ada salib, kehidupan tidak akan dipaku pada kayu. Kalau Ia tidak dipaku, aliran hidup abadi tidak akan memancar dari sisi-Nya: darah dan air, pembasuhan dunia; ingatan akan dosa-dosa kita tidak akan dihapuskan, kita tidak akan mendapatkan kebebasan, kita tidak menikmati pohon kehidupan, Firdaus tidak dibuka. Kalau tidak ada salib, maut tidak akan dienyahkan, alam maut tidak akan melepaskan mangsanya. Betapa agung salib itu!”
Dalam pengakuan iman Santo Andreas dari Kreta, salib juga merupakan saat peninggian Kristus. Seperti dalam Injil hari ini Yesus berkata, “Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:14-15).

Yesus berkata bahwa Anak Manusia harus ditinggikan. Mengapa Dia harus ditinggikan? Mengapa Dia harus ditinggikan pada salib? Santo Andreas dari Kreta sudah menjawabnya, karena kalau Ia tidak dipaku pada salib, ingatan akan dosa-dosa kita tidak akan dihapuskan. Kita tetap berada dalam dosa.
Santo Anastasius dari Antiokhia (559-598) memberi alasan mengapa Yesus harus ditinggikan di salib, “Karena manusia tidak dapat diselamatkan dengan cara lain.” Artinya, penderitaan dan salib adalah satu-satunya cara yang harus ditempuh oleh Yesus untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari segala dosa mereka! Manusia harus ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah-Nya sendiri yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1Ptr 1:19).
Rasul Petrus juga menegaskan bahwa pengorbanan-Nya di kayu salib adalah untuk menjadi bukti sikap bela rasa-Nya terhadap kaum pendosa yang tidak bisa menyelamatkan sendiri dari dosa mereka. Itulah sebabnya dia menulis, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (1Ptr 2:24).
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, begitu besar kasih dan pengorbanan Yesus bagi kita. Bahkan, betapa agungnya salib itu. Maka, pada pesta Pemuliaan Salib Suci ini mari kita menyatakan rasa terima kasih kita kepada Yesus yang tersalib, yang telah berkenan berbela rasa dengan kita, mau menyelamatkan kita, kaum berdosa, tanpa Ia sendiri berbuat dosa (bdk. Ibr 4:15).
Tuhan memberkati.
[RP A. Ari Pawarto, O.Carm]