Renungan Harian

Renungan Harian 30 Mei 2023

Bacaan Liturgis – Pekan Biasa VIII – Selasa, 30 Mei 2023

  • Bacaan Pertama: Putra Sirakh 35:1-12

  • Mazmur Tanggapan: Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mazmur 50:5-6.7-7.14.23

  • Bait Pengantar Injil: Alleluya. Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

  • Bacaan Injil: Markus 10:28-31

Renungan Singkat : BERKAH BAGI YANG SETIA

Sebuah perjuangan selalu dimulai dengan langkah pertama. Tanpa berani mengayunkan langkah kaki, semua hanyalah mimpi. Lantas, langkah lanjutan membutuhkan kesetiaan. Ketika menoleh pada langkah demi langkah, manusia akan menemukan, bahwa setiap langkah dibarengi berkah. Kitab Suci hari ini menjadi kabar baik bagi kita yang berjuang sebagai murid Yesus dengan setia:

1. PERJUANGAN

Rasul Petrus menasihatkan supaya kita hidup seperti para nabi, yakni taat kepada Allah. Para nabi telah melayani Tuhan dan bukan melayani diri sendiri. Risiko pun mereka hadapi, yakni mati dalam pengabdian. Hidup mereka diikhlaskan untuk Tuhan.

Bagaimana mereka bisa hidup taat seperti itu? Hal itu bermula dari pengertian akan Allah yang baik. Dari sana mereka menaruh harapan hidup hanya pada kasih karunia Allah. Dan karena anugerah Allah yang diterima, mereka menjadi kuat dan berani.

Inilah yang dinamakan hidup kudus atau suci, yakni hidup yang seluruhnya dibaktikan kepada Allah. Berani meninggalkan keinginan pribadi dan hanya menuruti kehendak Tuhan seraya mengandalkan anugerah-Nya.

2. MEDIA BAGI PAHALA

Yesus mengatakan, bahwa hidup yang dibaktikan kepada Allah akan menuai pahala 100 kali lipat. Artinya, murid yang taat akan dianugerahi secara berlimpah. 100x lipat menunjukkan pahala yang sangat besar. Tidak hanya cukup, tetapi berlimpah.

Apa itu hidup berkelimpahan? Secara materi, dipenuhi oleh Tuhan. Secara batin, damai sejahtera dinyatakan. Untuk masa depan, kita akan masuk dalam bahagia abadi. Hidup menjadi lengkap: sejahtera di bumi dan selamat menuju bahagia di surga. Bisa jadi hidup kita tetap menderita, tetapi justru di situ ada damai di hati.

Oleh karena itu, perjuangan tidak kenal berhenti. Mengabdi Tuhan berlaku sampai mati. Di tengah perjalanan hidup yang dipenuhi perjuangan dan pengabdian, kekuatan Allah dinyatakan.

3. MENGHILANGKAN HALANGAN

Kita tahu, untuk menjadi kudus, ada banyak halangan dan tantangan. Halangan itu bisa berarti karena faktor intern, yakni diri kita sendiri yang lebih suka menuruti kemauan yang buruk. Bisa pula faktor ekstern, yaitu godaan yang datang dari luar diri kita. Semua faktor itu mesti kita atasi dan kita hilangkan, agar persekutuan dengan Tuhan tidak terhalang.

Injil hari ini mengemukakan, untuk bebas halangan, para murid Yesus mesti fokus Tuhan di atas segalanya. Menariknya, justru saat seseorang berani kehilangan demi Tuhan, kelimpahan akan dianugerahkan.

Tuhan memberkati

[RP Agustinus Suyadi, O.Carm]