Renungan Harian

Renungan Harian 17 Juli 2024

Bacaan Liturgis – Pekan Biasa XV, Rabu, 17 Juli 2024

  • Bacaan Pertama: Kitab Yesaya 10:5-7.13-16

  • Mazmur Tanggapan: Tuhan tidak akan membuang umat-Nya.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 94:5-6.7-8.9-10.14-15

  • Ayat Bait Pengantar Injil: Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Matius 11:25-27

Renungan Singkat : TERBUKA PADA HAL BARU

Di hadapan Tuhan, kita adalah mahluk ciptaan istimewa. Kita dikaruniai akal budi dan kehendak untuk memikirkan, mempertimbangkan dan memutuskan perbuatan dengan tepat. Karunia ini memampukan untuk menerima kebenaran ajaran kasih Tuhan dan membiarkan pikiran dan hati dibimbing oleh-Nya. Pada zaman para filsuf atau pemikir awali, mereka sangat mengagungkan kekuatan akal budi dan kehendak manusia untuk mengejar kebenaran. Terkesan mereka seolah mengabaikan kuasa Tuhan di sana. Tetapi pada satu masa, mereka menyadari sungguh-sungguh bahwa kekuatan akal budi dan kehendak manusia itu terbatas. Mereka tidak mampu menyingkapkan secara sempurna berbagai peristiwa dalam hidup. Mereka mengakui bahwa ada Kebenaran yang Absolut, Kebenaran yang Tak Terbatas. Dalam ranah teologis, kita kenal dengan Tuhan.

Dalam doa-Nya, Yesus mengucap syukur karena semuanya itu tersembunyi bagi orang bijak dan pandai, tetapi dinyatakan kepada orang kecil (Mat.11:25). Yang dimaksudkan di sini ialah kebenaran-kebenaran ajaran Yesus yang membawa manusia pada keselamatan. Kebenaran tentang kerajaan sorga. Kita harus membaca dan merenungkannya secara lebih mendalam supaya kita tidak mempertentangkan begitu saja peranan antara orang bijak dan pandai (learned) dengan orang kecil dalam arti tidak terpelajar (unlearned). Faktanya, dalam sejarah perkembangan iman Gereja, hadir banyak tokoh pemikir baik filosof maupun teolog yang berperan serta memikirkan dan memformulasikan ajaran iman Gereja. Hasilnya sungguh mengagumkan. Orang bijak dan pandai belum tentu menutup pikiran dan hati untuk menerima kebenaran ajaran keselamatan. Demikian juga, orang kecil (unlearned) belum tentu juga secara otomatis terbuka pada kebenaran keselamatan. Kemauan untuk membuka pikiran dan hati pada hal-hal baru akan menghantar kita pada kebenaran itu sendiri. Sebaliknya, ketika sudah menutup pikiran dan hati, baik orang bijak maupun orang kecil sama-sama tidak akan berkenan kepada-Nya.

Doa Yesus ini tentu bisa kita mengerti sebagai teguran keras bagi kaum Farisi dan para Ahli Taurat yang pada waktu itu cenderung mengklaim diri sebagai orang yang bijak dan pandai tentang Tuhan. Mereka memang akrab dengan hukum-hukum Taurat, tetapi bukan menjamin tahu tentang kebenaran keselamatan. Faktanya, mereka menutup pikiran dan hati pada ajaran Yesus. Mereka bebal hati. Mereka tidak bertobat. Keselamatan itu bukan soal kuantitas pengetahuan, tetapi kualitas pengetahuan yang menghantar kita pada pengetahuan sejati yaitu Yesus Kristus sang Juruselamat.

Hari ini, Yesus mengajar kita supaya bersikap mau terbuka pada hal-hal baru yang dibawa oleh Yesus. Pikiran dan hati kita hendaknya selalu terbuka untuk dibarui dan dibimbing oleh Sabda-Nya. Baik terpelajar maupun tidak, kita harus selalu membuka diri pada Yesus. Orang yang cenderung menutup diri akan statis; sebaliknya, orang yang terbuka akan maju dan dinamis hidup berimannya. Fides et Ratio, surat yang ditulis oleh Santo Yohanes Paulus II semasa jabatannya sebagai paus. Dalam surat itu, ia menegaskan bahwa iman dan akal budi dua hal yang berbeda, tetapi saling mengandalkan dan menyempurnakan. Iman dan akal budi itu bagaikan dua sayap yang menghantar jiwa pada pengalaman kontemplasi akan Tuhan. Kita harus memaksimalkan kemampuan akal budi untuk mengerti kebenaran-kebenaran dunia ini. Pada saat yang sama, kita harus mengejar kebenaran yang sejati yaitu Yesus Kristus. Akhirnya, mari kita selalu berdoa supaya dikaruniai Tuhan keutamaan rendah hati, terhindar dari sikap arogan dan tamak. Mari kita semakin memelihara hati yang baik kepada Tuhan. Amin.

[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]