Renungan Harian

Renungan Harian 23 Mei 2023

Bacaan Liturgis – Pekan VII Paskah – Selasa, 23 Mei 2023

  • Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 20:17-27

  • Mazmur Tanggapan: Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mazmur 68:10-11.20-21

  • Bait Pengantar Injil: Alleluya. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

  • Bacaan Injil: Yohanes 17:1-11a

Renungan Singkat : RAHMAT ALLAH DILIMPAHKAN

Hari ini Yesus berbicara tentang relasi cinta antara Allah dan manusia. Sebagai orang yang ditebus oleh Tuhan Yesus, maka ada pengembangan konsep dari yang Yesus lakukan. Mari kita perhatikan beberapa hal berikut:

1. DIMULIAKAN UNTUK MEMULIAKAN

Yesus, Putra Allah datang ke dunia atas kehendak Allah Bapa. Seluruh sabda cinta Allah Bapa diwartakan-Nya. Dan secara sempurna, pewartaaan itu dimahkotai dengan mati di salib. Dari sana Yesus memohon, “Ya Bapa telah tiba saatnya, permuliakanlah anak-Mu. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku.”

Dengan memuliakan Bapa melalui salib, Yesus dimuliakan oleh Bapa dalam kebangkitan. Efeknya, manusia yang berdosa mendapat kemuliaan karena Yesus Kristus. Manusia tidak dibelenggu oleh kematian, namun bisa mengalami bangkit bersama Kristus. Sebuah kemuliaan yang sungguh indah dari Allah.

Melalui realitas ini, manusia lantas bisa memuliakan Allah seperti Yesus. Dengan cara yang sama, ia mempersembahkan duka-derita dan jerih payah sebagai “kurban rohani” pada Tuhan.

2. DIMILIKI UNTUK MEMILIKI

Inkarnasi: Allah menjadi manusia adalah cara Allah untuk merebut kembali manusia dari dosa. Manusia yang sejak semula menjadi milik Allah, kini ditarik kembali oleh Yesus seperti dalam doa ini, “Sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Mu adalah milik-Ku, dan miliki-Ku adalah milik-Mu dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.”

Penebusan Yesus sungguh-sungguh paripurna. Berkat Dia yang taat dan setia pada seluruh kehendak Bapa, manusia kembali menjadi milik Allah. Sebagaimana Yesus yang satu dengan Allah Bapa, kini dengan bertindak seperti Yesus, manusia memiliki Allah.

Oleh karena itu, ciri-ciri manusia yang memiliki Allah akan tampak dalam menuruti Firman Allah, mengenal Allah yang benar, dan percaya kepada Yesus utusan Allah. Tindakan yang dibangun dengan ketiga hal tersebut akan menjadikan manusia mampu mencintai Allah.

3. DIKUDUSKAN UNTUK MENGUDUSKAN

Allah itu kudus, maka Ia disebut Yang Mahakudus. Kekudusan Allah merangkum semua yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, semua yang telah dimuliakan-Nya dan dimiliki-Nya akan mendapat dampak yang sama: menjadi kudus.

Sebagaimana Yesus yang dikuduskan oleh Allah karena seluruh diri-Nya dipandang benar oleh Allah, kini manusia yang telah dikuduskan-Nya dalam kebenaran Yesus akan memelihara rahmat itu dengan tindakan yang benar.

Manusia dipanggil untuk mengalami kekudusan Allah, supaya pikiran, perkataan, dan tindakan menjadi benar dan mengarah kepada kehidupan dalam Allah, dan bukan kematian dalam setan.

Tuhan memberkati

[RP Agustinus Suyadi, O.Carm]