Bacaan Liturgis – Pekan V Prapaskah, Sabtu, 12 April 2025
Bacaan Pertama: Nubuat Yehezkiel 37:21-28
Mazmur Tanggapan: Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat Mazmur Tanggapan: Yer 31:10.11-12b.13
Bait Pengantar Injil: Terpujilah. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu. Terpujilah.
Bacaan Injil: Yohanes 11:45-56
Renungan Singkat : KURBAN YESUS YANG MENYATUKAN
Yesus datang ke tengah dunia untuk membawa keselamatan bagi umat-Nya, supaya mereka tidak lagi hidup dalam dosa tetapi dalam kekudusan; bukan dalam daging tetapi Roh. Semua karya mengagumkan yang dilakukan oleh Yesus, seperti mengadakan mukjizat penggandaan roti, mengajar di Bait Allah, menyembuhkan orang sakit, berdoa semalam-malaman kepada Bapa-Nya, menegur kaum Farisi, para Ahli Taurat dan Imam-Imam Kepala Yahudi bahkan membangkitkan orang mati, bertujuan untuk membuka pikiran dan hati banyak orang untuk menyadari dan mengimani dengan sungguh-sungguh bahwa Yesus adalah Anak Allah yang mahatinggi, yang datang untuk mengorbankan diri-Nya. Dia adalah Anak Domba Paskah, silih atas dosa umat-Nya.
Kebenaran akan kurban diri Yesus ini telah dinubuatkan oleh Nabi Yehezkiel. Ia menubuatkan bahwa Tuhan akan menjemput bangsa Israel dari tengah bangsa-bangsa dan akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan diri dengan berhala yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka. Tuhan akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia menjadi Allahnya (Yeh.37:22-23). Dalam perikop Injil hari ini, kita mendengar Kayafas sebagai Imam Besar bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa-Nya dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai (Yoh.11:51-52).

Lewat Sabda Tuhan hari ini, mari kita renungkan betapa besar kasih Tuhan bagi kita dalam diri Yesus Kristus, putera-Nya yang tunggal. Dia mengurbankan seluruh diri-Nya bukan untuk memamerkan kuasa, kekuatan tetapi mewartakan kasih yang sempurna. Kurban Yesus Kristus itu menebus kita dari dosa, menjadikan kita anak-anak-Nya yang bermartabat. Dengan demikian, kita hidup dalam satu kesatuan dengan-Nya dalam ikatan kasih. Kasih yang sempurna ini juga yang harus kita hayati dan wartakan dalam hidup. Biarkan hidup kita di dunia ini menjadi kurban yang menyelamatkan bagi banyak orang. Sudah terlalu banyak orang mengejar kepentingan diri sendiri. Kita dipanggil bukan untuk mengikuti keinginan diri sendiri, tetapi kehendak Tuhan yang datang untuk melayani bukan dilayani. Ia mengorbankan nyawa-Nya bagi keselamatan bagi banyak orang. Walaupun banyak tantangan yang menghadang tetaplah berjuang untuk menegakkan kebenaran kasih di dalam hidup ini. Lebih bermartabat kita menjadi korban demi kebenaran bagi Tuhan dan sesama daripada mengorbankan sesama demi kejahatan semata. Mari kita masuki hari-hari penting dalam Pekan Suci ini. Semoga pikiran dan hati kita semakin menyelami kasih Yesus Kristus dalam pengorbanan-Nya di Kayu Salib. Tuhan memberkati. Amin.
[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]