Renungan Harian

Renungan Harian 16 April 2025

Bacaan Liturgis – Pekan Suci, Rabu, 16 April 2025

  • Bacaan Pertama: Kitab Yesaya 50:4-9a

  • Mazmur Tanggapan: Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan, jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 69:8-10.21-22.31.33-34

  • Bait Pengantar Injil: Terpujilah. Salam, ya Raja kami, hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami. Terpujilah.

  • Bacaan Injil: Matius 26:14-25

Renungan Singkat : ANAK DOMBA PASKAH

Yudas Iskariot menyerahkan Yesus gurunya kepada para Imam Kepala dengan harga 30 keping uang perak. Harga seorang budak. Harga yang merendahkan martabat Yesus. Yesus tahu akan hal ini. Maka, pada saat malam paskah Yesus bersabda, “Sesungguhnya, seorang dari antara kalian akan menyerahkan Aku” (Mat.26:21). Yesus seorang yang benar, dikhianati oleh salah seorang murid-Nya. Biasanya malam paskah adalah hari penuh persaudaraan, dimana bangsa Yahudi mengenangkan karya Tuhan atas perjalanan nenek moyang mereka keluar dari Tanah Mesir ke Tanah Kanaan. Mereka mengenangkan karya-karya Tuhan yang agung. Namun pada malam itu, suasana berubah menjadi penuh pertanyaan. Para murid saling mengajukan pertanyaan bahkan bertanya kepada Yesus siapakah orang yang akan menyerahkan Dia. Ketika Yudas bertanya, Yesus menegaskan bahwa dia sendiri telah mengatakannya.

Pengkhianatan selalu menyakitkan. Yesus sendiri menegaskan bahwa celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan (Mat.26:24). Yesus sendiri sangat menyayangkan tindakan Yudas Iskariot ini. Tetapi biarlah terjadi supaya tergenapi nubuat Kitab Suci. Sesudah Yesus menyampaikan pengkhianatan akan diri-Nya, Yesus lalu membarui paskah Yahudi. Biasanya mereka makan dengan kurban daging anak domba sembelihan. Kini Yesus merayakan-Nya dengan Tubuh dan Darah-Nya sendiri. “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Mat.26:26;28). Yesus menjadi Anak Domba Paskah. Dia mempersembahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi kita dan seluruh dunia ini sekali untuk selamanya. Ia wafat di kayu salib, dimakamkan, tetapi pada hari ketiga bangkit dengan jaya.

Sengsara dan wafat dan kebangkitan Yesus Kristus, Tuhan kita pertama-tama adalah bentuk kasih Allah bagi dunia ini. Kasih-Nya mengalahkan segala bentuk kejahatan. Kasih-Nya mengalahkan kuasa dosa. Dengan wafat dan kebangkitan-Nya, Yesus Kristus telah mengangkat kita dari dosa menjadi anak-anak yang mengenakan martabat Ilahi. Mari kita semakin menyelami betapa dalam kasih Allah dalam diri Yesus Kristus kepada kita. Kita dikasihi bukan dengan harga dan barang yang fana, tetapi kita ditebus dengan kurban Tubuh dan Darah Yesus Kristus yang sangat berharga, tiada taranya. Yesus Kristus, Anak Domba Paskah yang sejati, ampunilah kami orang berdosa; limpahkanlah kasih-Mu kepada kami semua. Amin.

[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]