Bacaan Liturgis – Hari Biasa Pekan I, Senin, 13 Januari 2025
Bacaan Pertama: Ibrani 1:1-6
Mazmur Tanggapan: Hendaknya semua malaikat sujud memyembah Allah.
Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 97:1.2b.6.7c.9
Bait Pengantar Injil: Alleluya. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.
Bacaan Injil: Markus 1:14-20
Renungan Singkat : Pengikut Yesus
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Panitia KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi) Angkatan 28 untuk tahun 2025 ini berkisah kepada saya bahwa hingga minggu kedua Januari peserta yang mendaftar baru sekitar 25 orang, yang 10 orang masih harus didoakan terus supaya bisa memutuskan kalau memang mau ikut. Sedangkan pengajaran akan dimulai bulan Februari mendatang.
Dari pengalaman tahun sebelumnya seperti itu. Pada saat pengumuman dan pendaftaran dibuka masih sangat sedikit yang tergerak untuk ikut sebagai peserta KEP. Namun, begitu mendekati batas akhir pendaftaran, peserta yang mendaftar bisa melebih target maksimal. Tentu saja hal semacam ini menjadi kabar baik bagi panitia.
Diharapkan, kabar baik juga dialami oleh Panitia KEP 28 yang saat ini masih bekerja keras untuk mencari peserta baru. Panitia juga telah, sedang dan akan terus berdoa agar banyak umat Katolik di Paroki Meruya ini yang tergerak untuk menjadi pengikut Yesus yang bertumbuh dan berbuah, yang mau terlibat dalam karya perutusan, yakni membawa jiwa-jiwa untuk hidup dalam persekutuan yang hidup dan intim dengan Yesus, tidak sekadar menjadi orang Katolik (KTP).
Para saudara, “Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan,” demikian catatan penginjil Markus yang dapat kita baca hari ini (Mrk 1:16). Melihat kedua orang muda dewasa itu Yesus berkata, “Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia” (Mrk 1:17). “Mereka segera meninggalkan jalanya,” tulis penginjil Markus, “dan mengikut Yesus” (ay. 18). Mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk menanggapi ajakan Yesus.
Tak lama kemudian, “Dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus” (ay. 19-20).
Pada hari itu, Yesus telah berhasil mengajak empat orang untuk mengikuti-Nya. Jadi, pada awalnya, hanya beberapa orang yang terdaftar sebagai pengikut Yesus. Namun, panggilan Yesus tidak pernah berhenti, bahkan sampai sekarang. Itulah sebabnya, hingga hari ini sudah sekitar 1,4 miliar orang terdaftar sebagai pengikut Yesus dalam Gereja Roma Katolik.
Jumlah sekitar 1,4 miliar orang Katolik tersebut sudah termasuk Anda dan saya. Kita semua adalah pengikut Yesus. Oleh karena itu, hari ini menjadi kesempatan baik dan indah bagi kita untuk merefleksikan kembali dan lebih dalam apa artinya menjadi pengikut Yesus. Apa artinya, jika Yesus berkata, “Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia”?
Dengan memberi perintah, “Mari, ikutlah Aku” Yesus tidak hanya minta supaya diikuti (dari belakang), melainkan minta supaya orang (yang dipanggil) mau mengambil keputusan bulat, menyerahkan diri total kepada-Nya dan mau menjadi milik eksklusif Kristus.
Rasul Paulus menegaskan sekaligus mengingatkan kita yang telah menjadi pengikut Yesus, “Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah” (1Kor 3:23). Menjadi milik Kristus mesti menjadi sebuah keyakinan (dan bisa juga kebanggaan, dalam arti positif). Seperti dikatakan oleh Rasul Paulus, “Tengoklah yang nyata di depan mata kamu! Kalau ada seorang benar-benar yakin, bahwa ia adalah milik Kristus, hendaklah ia berpikir di dalam hatinya, bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia” (2Kor 10:7).
Menjadi milik Kristus tidak boleh menjadi monopoli diri. Siapa pun yang telah menjadi pengikut Yesus dan menyerahkan diri secara total dalam pimpinan-Nya adalah milik Kristus. Demikianlah kita menjadi pengikut Yesus yang rendah hati, tidak sombong, seolah-olah hanya diri sendiri yang adalah miilik Kristus. Kita semua adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.
Para saudara, kita telah dipanggil menjadi pengikut Yesus dan menjadi milik-Nya. Mari kita akui dengan bangga namun tetap rendah hati. Mari kita hidupi dengan hati yang bebas, namun tetap taat kepada-Nya sampai akhirat.
[RP. A. Ari Pawarto, O.Carm.]