Bacaan Liturgis – Pekan V Prapaskah, Senin, 07 April 2025
Bacaan Pertama: Nubuat Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-62 (Singkat: 13:41c-62)
Mazmur Tanggapan: Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.
Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6
Bait Pengantar Injil: Terpujilah. Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup. Terpujilah.
Bacaan Injil: Yohanes 8:1-11
Renungan Singkat : MENGALAHKAN DOSA
Dosa membutakan mata hati umat beriman. Karena dosa, hati mereka semakin kehilangan kasih yang telah Allah anugerahkan. Mereka tidak mampu untuk memperlakukan sesama dengan hati yang lemah lembut. Sebaliknya mereka cenderung bertindak secara kasar. Menjatuhkan hukuman daripada memberikan pengampunan kepada sesama yang berbuat salah. Bahkan, ironisnya mereka merekayasa suatu kejadian hanya demi merugikan sesamanya dan mendatangkan untung bagi dirinya. Dimana ada dosa, di situ kasih semakin hilang.
Susana, seorang puteri Yehuda hampir kehilangan nyawanya karena niat jahat dua orang tua Israel. Mereka menjatuhkan hukuman mati atasnya karena dituduh telah berbuat serong. Tetapi Daniel dengan kebijaksanaan yang Allah karuniakan atasnya menyelamatkan puteri itu. Ketika Daniel menanyai masing-masing orang tua itu dengan waktu yang berbeda tentang tuduhan mereka, ternyata mereka memberikan keterangan yang berbeda; hal ini membuktikan bahwa mereka memberikan keterangan palsu (Dan.13:52;56). Hawa nafsu telah membutakan mata hati mereka. Tetapi lewat Daniel, Allah menyelamatkan perempuan itu.

Demikian juga dengan seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Para Ahli Taurat dan Kaum Farisi membawanya kepada Yesus. Harapannya, Yesus mendukung mereka menjatuhkan hukuman rajam kepadanya. Betapa terkejutnya mereka. Yesus memberikan tanggapan yang berbeda sama sekali dari pikiran mereka. Yesus menyadarkan mereka akan niat jahat mereka. “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Yoh.8:7). Ternyata mereka terpukul hatinya. Tidak ada seorangpun yang berani melemparkan batu kepada perempuan itu. Yesus tidak menghukum perempuan itu.
Yesus datang ke tengah dunia ini untuk menyempurnakan hidup kita dalam kasih. Mari kita bertolak lebih dalam; masuk lebih ke dalam hati Yesus yang penuh belas kasih. Hanya dalam Dia, kita akan semakin bertumbuh dalam kasih. Dengan demikian, kita semakin boleh juga mengalahkan dosa. Dosa harus dikalahkan dengan kasih, bukan dengan hukuman-hukuman yang sifatnya melukai, menyakiti dan meninggalkan amarah. Semua ini hanya akan menyuburkan perbuatan-perbuatan dosa yang lebih besar. Jagalah pikiran dan hati agar tetap murni; memikirkan dan merenungkan hal-hal yang baik. Kendalikan inderawi kita (mata, hidung, telinga, kulit dan lidah) supaya tidak cenderung tertarik pada dosa, tetapi pada kebaikan dan kekudusan. Mari kita renungkan kebenaran Sabda Yesus ini, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh.10:10). Yesus datang ke tengah-tengah hidup kita bukan membawa penghakiman yang membinasakan; tetapi pengampunan agar kita memperoleh hidup berlimpah dalam Dia. Demikian juga kita diutus untuk membawa sesama hidup dalam Yesus. Tuhan memberkati. Amin.
[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]