Bacaan Liturgis – Pekan V Prapaskah, Jumat, 11 April 2025
Bacaan Pertama: Kitab Yeremia 20:10-13
Mazmur Tanggapan: Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7
Bait Pengantar Injil: Terpujilah. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal. Terpujilah.
Bacaan Injil: Yohanes 10:31-42
Renungan Singkat : PEKERJAAN TUHAN
Tuhan senantiasa bekerja dalam hidup kita, namun kita membutuhkan rahmat untuk menyadarinya. Mengapa? Sebab pekerjaan Tuhan itu seringkali luput dari pandangan mata. Hanya hati yang penuh iman yang mampu melihat dan merasakannya. Hari ini, Yesus mengundang kita supaya melihat lebih dalam tentang pekerjaan Tuhan dalam hidup. Sejatinya Tuhan bekerja bukan hanya dalam peristiwa yang menguntungkan kita baik secara materi maupun moral. Tuhan bahkan bekerja dalam peristiwa yang sebaliknya. Sebagai contoh, Tuhan bekerja dalam peristiwa sakit, kegagalan dan lain sebagainya. Tuhan bisa menjadikan pengalaman sakit orang beriman menjadi peristiwa untuk Ia menyatakan kuasa-Nya, baik bagi orang yang sakit maupun bagi orang lain yang menyaksikannya. Pertanyaannya ialah bagaimana sikap kita ketika dalam situasi tersebut? Biasanya, orang lebih cepat melihat Tuhan dalam peristiwa yang menguntungkan misalnya sehat, pekerjaan berjalan lancar, keluarga harmonis, anak-anak tekun belajar, berdoa dan taat pada orang tua. Kita diundang hari ini, supaya dalam keadaan yang tidak menguntungkan sekalipun, kita tetap setia kepada Tuhan. Kesetiaan itu memampukan kita melihat pekerjaan Tuhan dalam hidup.

Mari kita menyadari, hidup tidak pernah dapat bertumbuh lepas dari Yesus. Dialah Pokok Anggur yang sejati. Kita semua hidup dari pada-Nya. Bagaikan ranting yang hidup karena menempel pada pokoknya, demikian jiwa kita bertumbuh karena hidup dalam Yesus. Dalam keadaan apapun, kita dipanggil tetap hidup dalam Dia. Hidup kita sekarang adalah pemeliharaan Tuhan. Namun seringkali kita mengabaikannya. Kita hendaknya membiasakan diri untuk mensyukuri kebaikan-kebaikan Tuhan. Semakin kita bersyukur, semakin kita mampu melihat pekerjaan Tuhan yang lebih besar dalam hidup. Seringkali kita sibuk mencari bukti-bukti pekerjaan Tuhan. Kita lupa bahwa hidup ini adalah pekerjaan Tuhan. Dalam hal ini, kita perlu selalu waspada, jangan kita mereduksi pekerjaan Tuhan dengan keinginan kita semata. Jangan kita memaksakan keinginan kita kepada Tuhan; Ia hanya menghendaki kita untuk setia dalam setiap pekerjaan yang dipercayakan kepada kita. Kita hendaknya percaya, Tuhan sedang melanjutkan pekerjaan-Nya dalam hidup kita dan nanti pada waktunya kita akan melihat betapa sempurnanya pekerjaan Tuhan itu dalam hidup kita.
Jangan kita menjadi putus asa! Ini adalah indikasi orang yang tidak percaya. Harapan kita ada pada Yesus, yang senantiasa bekerja di tengah dunia ini. Mari kita cari Dia! Ketika Tuhan mempercayakan pada kita, hidup dalam pergumulan yang berat sekalipun, carilah Yesus. Pemazmur berkata, “Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengarkan suaraku” (Mzm.18:2). Akhirnya, Tuhan tetap bekerja dalam hidup kita. Mari kita juga tetap bekerja melalui tugas dan tanggungjawab di tengah keluarga, komunitas dan masyarakat. Dengan ini semua, kita turut membangun kerajaan Tuhan di tengah dunia dan membiarkan diri kita disempurnakan oleh kasih-Nya. Tuhan memberkati. Amin.
[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]