Bacaan Liturgis – Hari Minggu Paskah VI, 25 Mei 2025
Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 15:1-2.22-29
Mazmur Tanggapan: Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 167:2-3.5.6.8
Bacaan Kedua: Kitab Wahyu 21:10-14.22-23
Bait Pengantar Injil: Alleluya. Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan kami akan datang kepadanya. Alleluya.
Bacaan Injil: Yohanes 14:23-39
Renungan Singkat : HIDUP DALAM SABDA
Sabda Tuhan hari ini mengundang kita untuk hidup dalam Sabda, sebagai bentuk kasih kita kepada-Nya. Yesus menegaskan kepada para murid-Nya bahwa jika seseorang mengasihi Dia maka dia akan menuruti firman-Nya; Ia bersama dengan Allah Bapa akan datang dan diam bersama-sama dengan dia (Yoh.14:23-24). Selain itu, mereka juga akan diberi pengertian akan hal itu oleh Roh Kudus (ay 25-26), serta Yesus akan meninggalkan damai sejahtera bagi mereka (ay 27-28). Bukan damai seperti yang diberikan oleh dunia ini. Oleh karena itu, mereka hendaknya tidak gelisah dan gentar hati. Menuruti firman yang dimaksud oleh Yesus dalam perikop ini adalah percaya dan hidup dari iman akan Yesus.
Dalam Kitab Suci, Yesus berulangkali menekankan pentingnya kita percaya pada Sabda-Nya dan melaksanakannya. Dalam Yoh.8:31-32, Yesus bersabda, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Demikian juga dalam Yoh.12:47-48, “Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.”

Setiap orang yang berpegang pada Sabda Yesus akan menjadi kenisah Tuhan. Yesus dan Allah Bapa akan datang dan berdiam di dalamnya. Mengapa? Karena dimana ada hati untuk mengasihi, di situ ada kerinduan untuk bersatu; untuk membangun persatuan. Dimana ada hati mengasihi Yesus, di situ akan ada kerinduan untuk bersatu dengan-Nya. Ia dan Allah Bapa-Nya akan datang dan diam bersama kita; menyembah Dia dalam Roh dan Kebenaran (Yoh.4:24). Dalam hal inilah, penting sekali bagi kita untuk menyadari hadirnya Roh Penghibur yaitu Roh Kudus dalam hidup. Hanya Dialah yang memampukan kita memahami dengan sungguh-sungguh firman Yesus. Terkadang Firman Yesus itu begitu lembut menyentuh hati kita; terkadang Firman itu keras, seolah tidak ada yang mampu mendengarkan dan memahaminya. Tetapi Firman itu juga adalah hidup yang kekal. Semua itu hanya Roh Kudus yang memampukan kita mengalaminya.
Akhirnya, Yesus menegaskan bahwa damai sejahtera akan menyertai setiap orang yang hidup dalam Firman-Nya. Yesus hendak menunjukkan kepada kita, damai itu terletak dalam hubungan yang mesra antara Yesus dengan para murid-Nya. Demikian juga dengan hidup kita; damai itu kita alami hanya bila hati ini begitu dekat dengan Yesus. Hanya dalam Yesus kita dapat mengerti kebenaran Sabda ini, “Janganlah gelisah dan gentar hatimu!” Mari kita semakin memelihara hati yang percaya pada Sabda Tuhan, agar hidup kita kokoh bagaikan dibangun di atas batu.
Tuhan memberkati, amin.
[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]