Renungan Harian

Renungan Harian 10 Juli 2024

Bacaan Liturgis – Pekan Biasa XIV, Rabu, 10 Juli 2024

  • Bacaan Pertama: Nubuat Hosea 10:1-3.7-8.12

  • Mazmur Tanggapan: Carilah selalu wajah Tuhan.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 117:1.2

  • Ayat Bait Pengantar Injil: Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Matius 10:1-7

Renungan Singkat : AMBIL BAGIAN DALAM MISI YESUS

Hari ini, kita memasuki hari pertama Triduum perayaan pesta pelindung nama paroki tercinta, Maria Kusuma Karmel. Selama kurang lebih satu bulan kita mengadakan kunjungan Bunda Maria ke wilayah-wilayah di Paroki Meruya. Kita merenungkan tema Maria Kusuma Karmel: Bunda yang Mengasihi, Solider dan Berbagi. Bunda Maria melalui keutamaan-keutamaan rohaninya telah mengajar kita banyak hal mengikuti Yesus Kristus. Kita ingin dengan bernaung di bawah perlindungan Maria Kusuma Karmel, kita umat paroki Meruya semakin bertumbuh dalam semangat mengasihi yang berkobar; punya hati yang semakin berbagi satu sama lain terutama bagi saudara-saudari yang membutuhkan.

Sabda Tuhan hari ini mengajar kita untuk melanjutkan semangat pembaruan diri. Sebagai murid Yesus, pembaruan diri itu berlangsung terus-menerus semakin menyelaraskan diri dengan Dia. Kita dipanggil untuk ambil bagian dalam karya pelayanan Yesus di tengah dunia ini. Dua belas rasul dipanggil dan ditetapkan oleh Yesus untuk menyertai-Nya dan mewartakan kabar baik ke segala penjuru dunia ini. Pergilah dan wartakanlah “Kerajaan Surga sudah dekat” (Mat.10:7) demikian perintah Yesus kepada mereka. Menarik bahwa Yesus memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Perintah agung ini berlaku untuk kita semua. Yesus memanggil kita untuk pergi mewartakan bahwa kerajaan sorga sudah dekat. Kerajaan itu bukan pertama-tama soal tempat, tetapi suasana hati dimana Yesus sendiri meraja dalam persekutuan dengan Allah Bapa dan Roh Kudus. Mewartakan harapan bagi orang lain itulah tugas perutusan kita. Yesus tidak memanggil kita untuk mendirikan suatu tempat atau kelompok eksklusif, tetapi tata hidup bersama yang inklusif, terbuka bagi semua orang yang mau membuka hati kepada Yesus. Dalam hal ini, kita perlu berusaha terus-menerus menghadirkan wajah Yesus yang murah hati, solider dan berbagi bagi siapa saja.

Kehadiran kita di tengah Gereja dan masyarakat hendaknya memberikan warna kasih. Kita tidak boleh menutup mata pada saudara-saudari kita yang lemah, miskin dan berkebutuhan khusus. Sejak dulu, Gereja menarik hati banyak orang bukan karena bangunannya yang megah tetapi karya-karya pelayanannya yang tergerak oleh belas kasihan. Tentu, dengan karya-karya pelayanan sosial karitatif, Gereja ingin menyertai mereka, menguatkan dan membekali serta mengedukasi mereka supaya dapat memaksimalkan seluruh potensi diri, mempertahankan diri dalam hidup.

Mari kita bersyukur bila kita selama ini boleh menjadi perpanjangan tangan Yesus melayani sesama yang membutuhkan. Mari kita terus menjalin komunikasi yang baik dan jaringan yang semakin luas, sehingga menjangkau semakin banyak orang juga. Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang, (Luk.4:18-19) demikian Sabda Yesus bagi kita. Amin.

[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]