Renungan Harian

Renungan Harian 31 Mei 2025

Bacaan Liturgis – Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet, Sabtu, 31 Mei 2025

  • Bacaan Pertama: Nubuat Zefanya 3:14-18a atau Roma 12:9-16b

  • Mazmur Tanggapan: Agunglah di tengah-tengahmu: Yang Kudus, Allah Israel.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Yes 12:2-3.4bcd.5-6

  • Bait Pengantar Injil: Alleluya. Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana. Alleluya

  • Bacaan Injil: Lukas 1:39-56 

Renungan Singkat : BERBAHAGIALAH ORANG YANG PERCAYA!

Hari ini, kita bersama seluruh Gereja merayakan pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabet. Ketika ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet, terjadilah peristiwa yang mengagumkan, yaitu Elisabet penuh dengan Roh Kudus. Elisabet memuji Bunda Maria. Dan dalam pujian itu, ia menyerukan kebenaran yang sedang dialami oleh Bunda Maria, yaitu sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepada-Nya akan terlaksana. Kita tahu bahwa Bunda Maria baru saja menerima kabar dari Malaikat Gabriel. Walaupun ia awalnya merasa takut, tetapi kemudian ia menerima dengan mempercayakan kehendaknya kepada Tuhan. Ia percaya! Mendengar pujian Elisabet, Bunda Maria juga menyerukan kepada Tuhan pujian atas karya besar yang dinyatakan kepada-Nya. Ia menyanyikan kidung atau sering kita kenal dengan Nyanyian Bunda Maria. Ia sungguh-sungguh memuji Tuhan dan hatinya sangat bergembira karena Tuhan juruselamat yang telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Mulai saat itu, segala bangsa akan menyebut dia sebagai orang yang berbahagia, sebab Tuhan yang mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadanya, dan nama-Nya adalah Kudus. 

Peristiwa perjumpaan Bunda Maria dengan Elisabet pertama-tama adalah, perjumpaan dua orang yang menaruh hati percaya kepada Tuhan. Mereka adalah dua hati yang terbuka kepada Tuhan. Bunda Maria menerima kabar gembira; Elisabet mengenali Tuhan yang hadir dalam diri Bunda Maria. Perjumpaan semacam ini hendaknya menjadi perjumpaan yang menginspirasi kita di zaman ini. Kehadiran kita sebagai orang-orang di tengah zaman pesat teknologi dan media sosial ini, hendaknya menghadirkan Tuhan. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuka hati kepada Tuhan. Tanpa kesalehan pribadi yaitu hubungan pribadi kita dengan Tuhan secara pribadi, kita tidak mampu menghadirkan Tuhan kepada sesama. Percaya kepada Tuhan hendaknya menjadi keputusan kita setiap hari. Sehubungan dengan ini, ada sebuah ungkapan yang baik dalam tradisi iman kita, berbunyi “Saya percaya maka saya mengerti”. Bukan “Saya mengerti maka saya percaya”. Kita hendaknya memutuskan untuk percaya terlebih dahulu maka kita akan mengerti secara lebih mendalam rencana Tuhan dalam hidup. Tantangan kita di zaman modern ini ialah cenderung memahami segala sesuatu dengan pikiran sendiri. Bahkan kita terkesan hendak memaksakan keinginan kita kepada Tuhan. Bunda Maria percaya, lalu kemudian lihatlah betapa mengagumkan hidupnya. Ia seolah tidak mampu melukiskan karya Tuhan dalam hidupnya yang sedemikian agung. Ia hanya dapat menyanyikannya dengan segenap hati. Satu hal yang pasti, semua itu terjadi karena Bunda Maria merendahkan diri bahkan menghambakan diri di hadapan Tuhan. 

Tuhan tetap harus menjadi pengendali hidup kita. Maka pada hari ke-2 Novena Roh Kudus ini, mari kita semakin menyadari kuasa Roh Kudus dalam hidup kita. Biarkan pikiran dan hati kita dibimbing oleh-Nya. Ketika kita bimbang dan ragu bahkan ketakutan, mari kita memohon rahmat Tuhan dalam doa, biarlah Roh Kudus berkarya. Jadilah hamba yang setia percaya kepada-Nya. 

Tuhan memberkati, amin.

[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]