Renungan Harian

Renungan Harian 11 Juli 2024

Bacaan Liturgis – PW Santo Benediktus, Abas, Kamis, 11 Juli 2024

  • Bacaan Pertama: Nubuat Hosea 11:1.3-4.8c-9

  • Mazmur Tanggapan: Tunjukkanlah seri wajah-Mu, ya Tuhan, maka selamatlah kami.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 80:2ac.3b.15-16

  • Ayat Bait Pengantar Injil: Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Matius 10:7-15

Renungan Singkat : PERCAYA PADA PENYELENGGARAAN TUHAN

Setiap karya pelayanan kita bergantung sepenuhnya pada penyelenggaraan Tuhan. Memang, sebelum melaksanakan karya pelayanan, kita mesti menyiapkan segala sesuatu yang kita butuhkan. Pada saat yang sama, kita juga harus selalu bersiap untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Tetapi yang menarik ialah Tuhan itu turut berkarya bagi para pelayan-Nya. Saya sangat mengimani itu. Ada satu kisah. Seorang pastor paroki diutus berkarya di salah satu paroki yang sederhana. Menurut data paroki, jumlah umat beriman tidak banyak. Secara ekonomi, kelayakan hidup mereka dapat dikatakan menegah ke bawah. Kondisi fisik bangunan gereja sudah waktunya untuk dibangun gedung baru. Menyaksikan situasi demikian, pastor paroki mengajak umat untuk bekerjasama satu sama lain baik dalam hal pengumpulan dana maupun material. Yang paling penting mereka lakukan ialah, mendoakan doa pembangunan gereja. Mereka terus bekerja. Pada saat yang tidak diduga, pastor paroki mendapat pesan, seorang donatur bersedia membantu proses pembangunan gedung gereja. Beberapa hari kemudian, bertambah orang-orang baik yang mendonasikan bantuan. Kini, gereja itu berdiri kokoh. Umat hidup menggereja.

Kisah ini tentu hanya salah satu dari banyak pengalaman kita akan penyelenggaraan Tuhan dalam hidup. Saya yakin, siapapun dari kita dalam kondisi terbatas pasti timbul rasa takut, kuatir dan bahkan putus asa. Tetapi kita perlu belajar untuk percaya pada kuasa Tuhan. yang penting untuk kita lakukan ialah memberikan diri secara total dalam karya dan melibatkan Tuhan di dalamnya. Saya dapat merasakan kebenaran Injil Suci ini. Yesus mengutus para murid-Nya untuk mewartakan bahwa Karajaan sorga sudah dekat. Mereka diberi kuasa untuk menyembuhkan orang sakit kusta, membangkitkan orang mati dan mengusir setan. Pada saat yang sama, Yesus meminta mereka untuk totalitas. Kalian telah memperolehnya dengan Cuma-Cuma. Karena itu, berilah pula dengan Cuma-Cuma (Mat.10:7-8), itu perintah Yesus. Mereka juga diperintahkan supaya tidak membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggang. Jangan membawa bekal dalam perjalanan, baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya (ayat 10).

Yesus mengutus kita untuk berkarya. Ia juga menyertai kita untuk melaksanakannya. Seringkali, sisi kemanusiaan kita yang lebih menonjol lebih kuat daripada kerohanian. Kita perlu belajar untuk meletakkan keterbatasan kita dalam porsinya, sehingga kita tetap dapat membuka hati pada penyelenggaraan Tuhan. Percaya pada kuasa Tuhan. Melibatkan Tuhan dalam kondisi yang aman dan nyaman memang tidaklah sulit, tetapi melibatkan Dia dalam kondisi tidak aman tidaklah mudah. Iman mendapat peranan utama dalam kondisi ini. Tuhan tidak ingin kita menjadi pelayan yang terlalu saleh belaka, yang mengabaikan tuntutan karya pelayanan yang profesional. Tuhan ingin supaya kita memahami pelayanan secara tepat dan benar. Pelayanan itu adalah ambil bagian dalam karya keselamatan Tuhan. Di dalamnya, kita bekerjsama dengan rahmat Tuhan sendiri. Kita perlu sekali waspada agar pelayanan tidak hanya dikerjakan sebagai profesi manusia, tetapi juga karya rahmat Tuhan. Dalam pelayanan itu ada kuasa Tuhan yang berkarya. Dalam pelayanan itu terjadi penyelenggaraan Tuhan yang mengagumkan. Kita berjalan tidak sendiri. Kita berjalan dan berkarya bersama Dia.

Akhirnya, mari kita semakin memberi diri secara total dalam melayani Tuhan. Yakinlah, kita melayani. Dia memelihara hidup kita. Tuhan memberkati. Amin.

[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]