Bacaan Liturgis – Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan, 20 April 2025
Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 10:34a.37-43
Mazmur Tanggapan: Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karenanya!
Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23
Bacaan Kedua: Kolose 3:1-4
Bait Pengantar Injil: Alleluya. Anak domba Paskah kita, yaitu Kristus, telah disembelih; karena itu marilah kita berpesta dalam Tuhan. Alleluya.
Bacaan Injil: Yohanes 20:1-9
Renungan Singkat : KEBANGKITAN YESUS, HARAPAN UMAT BERIMAN
Alleluia, Alleluia, Alleluia. Hari ini, kita merayakan peristiwa yang sungguh sangat agung, Hari Raya Paskah. Tuhan kita Yesus Kristus bangkit dengan jaya. Ia mengalahkan kuasa maut. Dalam madah paskah (Sekuensia) dinyanyikan demikian, “Victimae paschali laudes immolent Christiani! Agnus redemit oves; Christus innocens Patri reconciliavit peccatores. Mors et vita duello conflixeremirando; dux vitae mortuus regnat vivus. Artinya, Hai umat Kristen pujilah Yesus Kristus Sang Kurban Paskah! Anak Domba menebus domba-domba; Yesus Kristus tanpa noda damaikan pendosa dengan Bapa. Maut dan kehidupan dashyat saling menyerang; Sang hidup yang mati, bangkit jaya.”
Dalam Bacaan Injil, Maria Magdalena menjadi orang pertama yang melihat bahwa batu telah diambil orang dari kubur Yesus. Tentu dengan perasaan yang tidak tenang, ia berpikir bahwa jenazah Yesus telah diambil orang juga. Itulah sebabnya ia berlari memberitahukan hal itu kepada Petrus dan murid yang dikasihi Yesus. Benar! Batu telah diambil dari makam Yesus. Murid yang dikasihi Yesus melihat kain kafan sudah terletak di tanah. Petrus juga melihat yang sama. Yang menarik ialah, murid yang dikasihi Yesus itu kemudian masuk ke dalam makam itu, ia melihatnya dan percaya. Dari ketiga orang ini, kita melihat bahwa pengalaman akan kebangkitan Yesus Kristus itu diterima dengan cara yang berbeda, tetapi kebenaran-Nya sama. Maria Magdalena melihat dari luar lalu memberitahukan kepada teman-temannya. Petrus dan murid yang dikasihi itu melihat dari dekat bahkan masuk ke dalam makam Yesus. Mereka menyaksikan jenazah Yesus tidak ada di makam itu. Kain kafan terletak di tanah dan tergulung. Terutama murid yang dikasihi itu, melihat dan percaya. Inilah paskah bagi kita. Kebenaran akan Yesus yang bangkit sudah kita terima dari pewartaan iman para Rasul dalam Gereja. Kebenaran itu harus menjadi pengalaman iman kita secara personal.

Hari ini, kita diundang untuk membarui diri; hidup dalam semangat paskah. Kita hendaknya hidup dalam persekutuan dengan Yesus Kristus sendiri. Kita hendaknya semakin mengarahkan pikiran dan hati kepada Yesus Kristus dan perkara-perkara-Nya. Yesus Kristus yang bangkit harus menjadi harapan kita satu-satunya dalam peziarahan hidup ini. Santo Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Kolose mewartakan kebenaran paskah ini dalam hidup kita. “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah” (Kol.3:1-3).
Akhirnya, jadilah saksi-saksi kebangkitan Yesus Kristus dalam hidup! Jangan kita pernah merasa malu mengimani Yesus Kristus yang sengsara, wafat dan dimakamkan. Semua itu adalah wujud kasih-Nya kepada kita dan dunia ini yang terbelenggu dosa. Hari ini, kebangkitan-Nya membuktikan, Ia adalah raja yang berkuasa atas maut dan dosa. Renungkanlah kesaksian Petrus ini, “Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga” (Kis.10:39-40).
Scimus Christum surrexis se amortuis vere; tu nobis victor Rex, miserere. Artinya, kita yakin Yesus Kristus sungguh bangkit dari kematian; Engkau Raja Pemenang, kasihanilah kami. Tuhan memberkati. Amin.
[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]