Renungan Harian

Renungan Harian 24 Agustus 2024

Bacaan Liturgis – Pesta Santo Bartolomeus, Rasul, Sabtu, 24 Agustus 2024

  • Bacaan Pertama: Kitab Wahyu 21:9b-14

  • Mazmur Tanggapan: Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 145:10-11.12-13ab.17-18

  • Ayat Bait Pengantar Injil: Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel! Alleluya.

  • Bacaan Injil: Yohanes 1:45-51

Renungan Singkat : MELAMPAUI KERAGUAN

Hari ini, kita merayakan Pesta St Bartolomeus, Rasul. Sering juga dikenal dengan nama Nathanael. Dalam Injil Yohanes, ia dikenal sebagai pribadi yang jujur dan tulus. Yesus menyebutnya sebagai “Orang Israel sejati.” Ia kemudian menjadi murid Yesus yang setia. Menurut catatan sejarah, St Bartolomeus mewartakan Injil di Hierapolis, Asia Kecil. Di sana, ia berkarya bersama dengan Filipus. Bangsa Armenia menyebutnya sebagai rasul mereka. Mereka mengatakan bahwa St Bartolomeus orang yang pertama menobatkan mereka hingga mati sebagai martir Kristus di Albanopolis, tepi Laut Kaspia, pada masa pemerintahan Astyages, Raja Armenia.

Perayaan Pesta St Bartolomeus ini mewariskan teladan iman kepada kita. Ia adalah seorang yang jujur hatinya. Itulah sebabnya, ketika Filipus berkata, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret” (Yoh.1:45). Ia secara spontan menjawab, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" (ay 46). Ia memberikan tanggapan demikian karena selama ini ia hanya mempercayai dan mengikuti pemahaman orang pada zaman itu bahwa Mesias akan datang dari Betlehem bukan Nazareth. Ketika ia mendengar nama kota Nazareth, ia tampak meragukan. Namun demikian, hal menarik dari pribadi St Bartolomeus ini ialah walaupun ia sempat menunjukkan sikapnya yang ragu, tetapi sesudah itu ia membuka hati kepada Yesus lewat pewartaan St Filipus. Di hadapan Yesus, ia mengungkapkan imannya yang mendalam, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (ay 49). Pengakuan ini sungguh mengagetkan, tetapi terjadi pada diri St Bartolomeus. Ia berangkat dari keraguan menuju kepastian iman.

Dalam peziarahan hidup beriman di tengah dunia ini, banyak hal dapat membuat pikiran dan hati kita belum dapat menerima kebenaran Tuhan. Pada saat yang sama, kita juga menyadari bahwa Tuhan memiliki banyak cara menyatakan kebenaran-Nya kepada kita. Yang dibutuhkan dari kita ialah keterbukaan kepada-Nya. Ada orang belum dapat menerimanya. Ia terus-menerus membentengi dirinya dengan keraguannya sendiri. Ia tidak pernah akan mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya. Ia juga menutup diri pada bimbingan orang lain. Tetapi ada juga orang yang mencari kebenaran. Ia memang belum mengerti sepenuhnya, tetapi ia membuka pikiran dan hati. Ia dapat mengerti dan bertumbuh dalam kebenaran Tuhan. Pengalaman ini yang terjadi dalam hidup St Bartolomeus. “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah,” demikian Sabda Yesus dalam Sabda Bahagia (Mat.5:8). Semakin suci hati, kita semakin mampu melihat dan menyadari kebenaran Tuhan.

Mengikuti Yesus dan bertumbuh di dalam-Nya, kita harus berusaha melampaui batas-batas keraguan kita. St Bartolomeus pada waktu itu masih membutuhkan bukti bahwa Yesus Mesias melalui St Filipus. Kita sudah hidup dalam iman para Rasul. Mari kita semakin mengakar kuat dalam iman akan Yesus. Warisan iman para Rasul adalah otentik. Mereka hidup bersama dengan Yesus. Iman mereka sudah teruji sebagai iman yang sejati. Mereka rela mengorbankan segalanya demi setia kepada Yesus sang Mesias. Beranikah kita setia kepada Yesus seperti para Rasul? Tuhan memberkati.

[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]