Bacaan Liturgis – Pekan V Prapaskah, Selasa, 08 April 2025
Bacaan Pertama: Kitab Bilangan 21:4-9
Mazmur Tanggapan: Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 102:2-3.16-18.19-20
Bait Pengantar Injil: Terpujilah. Benih itu adalah sabda Tuhan, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang menemukan Dia, akan hidup selama-lamanya. Terpujilah.
Bacaan Injil: Yohanes 8:21-30
Renungan Singkat : MENJADI ORANG MERDEKA
Setiap orang dipanggil untuk hidup merdeka. Ia mempunyai hak-haknya sebagai warga negara; juga mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan untuk menciptakan tatanan hidup bersama yang lebih baik. Salah satu strategi untuk menghantar orang merdeka ialah meningkatkan literasi yang baik. Harapannya, semua orang semakin membuka pikirannya pada kebenaran yang mendasar tentang keterlibatannya sebagai pribadi. Semakin banyak orang mengetahui kebenaran-kebenaran tentang hidupnya, semakin meningkat pula partisipasinya membangun hidup bersama. Demikian pula dengan hidup beriman. Kita perlu terus-menerus meningkatkan kecintaan pada Sabda Tuhan untuk memperoleh kebenaran-kebenaran mendasar tentang hidup kita sebagai umat yang telah ditebus dengan kasih Yesus Kristus di kayu salib. “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh.8:31), demikian Sabda Yesus kepada kita hari ini. Sumber utama yang harus kita dalami ialah Sabda Tuhan.
Terbuka pada kebenaran itu membutuhkan semangat tobat terus-menerus. Yesus mewartakan kebenaran kepada banyak orang, tetapi tidak semua mengerti dengan jelas. Mengapa? Karena mereka tidak menerimanya dengan semangat tobat. Kebanyakan orang hanya tertarik dengan kebenaran yang disampaikan Yesus secara mengherankan di hadapan mereka. Bukankah itu juga bisa terjadi dengan kita umat-Nya yang hidup di zaman modern ini? Bisa jadi! Terutama di masa teknologi informasi yang begitu cepat; Kecerdasan Buatan yang sudah mulai merambah ke berbagai bidang kehidupan. Sesungguhnya kita semakin dihadapkan pada berbagai kebenaran, yang belum tentu benar secara iman dan tentunya moral. Semakin modern zaman ini, bukan berarti kebenaran iman semakin otentik. Tidak sedikit oknum kaum beriman yang menerima kebenaran yang salah. Jangankan untuk merdeka sebagai orang beriman, mereka justru terbelenggu karena hidup dalam kebenaran iman yang tidak benar. Kita perlu sekali waspada, sebab banyak nabi-nabi palsu. “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” (Mat.7:15).

Kita sangat kagum dengan iman tiga orang pemuda dalam bacaan pertama hari ini. Mereka berani dengan iman yang teguh setia kepada Tuhan. Mereka tidak mau menyembah berhala, patung emas yang didirikan oleh Nebukadnezar, Raja Israel. Walaupun hukuman kematian menghadang, mereka tetap setia pada imannya akan Tuhan. Dan lihatlah, betapa mengagumkan kesaksian iman mereka. Dalam hukuman perapian, mereka terlindungi oleh kuasa Tuhan. Orang yang mengenal Tuhan dengan benar, tidak akan pernah goyah bahkan meninggalkan imannya. Orang seperti inilah orang merdeka. Dia mengenal kebenaran sesungguhnya. Percayalah! Tuhan yang benar itu tidak akan pernah mengingkari janji-Nya untuk mengasihi umat-Nya. Akhirnya, bersama pemazmur hari ini, mari kita serukan komitmen iman, “Kepada-Mulah pujian selama segala abad.” Mari kita tetap setia memuji dan memuliakan Tuhan seumur hidup kita lewat perbuatan-perbuatan yang baik. Inilah sejatinya orang merdeka.
Tuhan memberkati. Amin.
[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]