Bacaan Liturgis – Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis, Selasa, 24 Juni 2025
Bacaan Pertama: Kitab Yesaya 49:1-6
Mazmur Tanggapan: Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku.
Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15
Bacaan Kedua: Kisah Para Rasul 13:22-26
Bait Pengantar Injil: Alleluya. Engkau, hai anakku, akan disebut Nabi Allah Yang Maha Tinggi, karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya. Alleluya.
Bacaan Injil: Lukas 1:57-66.80
Renungan Singkat : KERENDAHAN HATI SEORANG NABI
Hari ini, kita merayakan Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis. Mungkin kita bertanya mengapa hari kelahirannya perlu dirayakan? Karena dia adalah satu-satunya Nabi yang kita temukan dalam Kitab Suci yang kelahirannya dekat dengan Yesus Kristus, hidup dan peranannya berkaitan dengan pribadi Yesus dan Ia adalah utusan Allah yang mendahului kedatangan Yesus Kristus. Yesus sendiri menyebut Yohanes sebagai Sang Nabi, bahkan lebih besar daripada para nabi. Karena itu kelahirannya sungguh menggembirakan banyak orang. Sebagaimana nabi-nabi lain ditolak dan dianiaya oleh umat dalam perutusannya demikian juga dengan kematian Yohanes Pemandi. Atas perintah Herodes, raja wilayah Yudea, Yohanes Pemandi ditangkap dan dipenjarakan karena ia berani mengecam Herodes yang berani mengambil Herodias-isteri saudaranya, Filipus untuk menjadi isteri. Akhirnya, atas bujukan dan akal busuk Herodias, Herodes memerintahkan untuk memenggal kepala Yohanes Pemandi (Mat. 14:1-12; Luk. 9:9-7). Setelah kematiannya, selesailah tugas Yohanes Pemandi dan mulailah Yesus tampil di hadapan umum untuk mewartakan datangnya Kerajaan Allah.
Pada waktunya Elisabet melahirkan puteranya, banyak orang bersukacita. Lalu pada hari kedelapan ketika hendak menyunatkan anak itu, mereka hendak memberi nama anak itu Zakharia sesuai nama ayahnya. Tetapi ibunya minta supaya anak itu diberi nama Yohanes. Demikian juga dengan Zakharia minta supaya nama anak itu adalah Yohanes. Setelah itu, terbukalah mulut Zakharia dan terlepaslah lidahnya lalu ia berbicara dan memuji Allah (Luk.1:60-64). Yohanes memiliki arti nama Allah Mahabaik, anugerah Allah. Kehadiran Yohanes sungguh-sungguh telah menjadi sukacita bagi banyak orang karena mewartakan kedatangan Yesus Kristus lewat seruan pertobatan dan baptis.

Namun yang lebih mengagumkan lagi ialah kerendahan hatinya sebagai seorang Nabi. Sebagai seorang yang dipilih Allah untuk mendahului kedatangan Putera-Nya Yesus Kristus ke tengah dunia ini, Santo Yohanes Pembaptis menunjukkan keutamaan kerendahan hati. Ia menyuruh seluruh bangsa Israel bertobat dan memberikan diri dibaptis. Pada waktu itu, banyak orang menganggap dia sebagai Mesias atas semua karya yang dilakukannya. Namun demikian, ia tetap mewartakan diri sebagai seorang yang dipilih untuk mendahului Yesus Kristus. “Aku bukanlah Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripadaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak” (Kis.13:26). Yohanes Pembaptis mempunyai panggung dimana ia dapat mementaskan dirinya; memamerkan dirinya sebagai seorang Mesias. Namun, itu semua bukan orientasi kehadiran dirinya dan tujuan pewartaannya. Ia benar-benar hanya mewartakan Yesus Kristus. Untuk menyambut kedatangan-Nya orang perlu bertobat dan memberikan diri dibaptis. Kita perlu juga merenungkan secara mendalam arti kehadiran diri kita dan tujuan setiap karya pelayanan. Apakah kita sudah benar-benar bertujuan mewartakan Yesus Kristus? ataukah kita masih berorientasi pada mencari panggung buat diri sendiri? Mari kita dengan rendah hati mempertobatkan diri! Kini kita telah menerima Yesus Kristus dalam hidup. Marilah kita menyempurnakan pertobatan dan baptisan kita dalam Dia, sebab Yohanes membaptis kita dengan air tetapi Yesus Kristus membaptis kita dengan Roh Kudus.
Tuhan memberkati, amin.
[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]