Renungan Harian

Renungan Harian 12 Juli 2024

Bacaan Liturgis – Pekan Biasa XIV, Jumat, 12 Juli 2024

  • Bacaan Pertama: Nubuat Hosea 14:2-10

  • Mazmur Tanggapan: Mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu, ya Tuhan.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4.8-9.12-13.14.17

  • Ayat Bait Pengantar Injil: Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Ku-nyatakan kepadamu. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Matius 10:16-23

Renungan Singkat : PERUTUSAN YANG KREATIF

Gereja adalah komunitas umat beriman yang terus-menerus berziarah di tengah dunia ini. Dengan mengikuti Yesus Kristus, ia mewartakan kebenaran yaitu hidup dalam keutamaan iman, harapan dan kasih. Dari dirinya sendiri, Gereja tidak apatis pada keprihatinan dunia ini. Sebaliknya, ia solider untuk memelihara hidup bersama yang sejahtera. “Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga (GS 1)” demikian pernyataan para Bapa Konsili Vatikan II untuk menegaskan keterlibatan Gereja di tengah dunia. Yesus hari ini mengingatkan para murid bahwa mereka diutus ke tengah dunia seperti domba ke tengah-tengah serigala. Oleh sebab itu, mereka hendaknya cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Mat.10:16). Domba terutama domba muda, dalam agama Yahudi biasanya dipakai sebagai kurban kepada Allah. Sedangkan serigala adalah binatang buas dan ganas yang suka mengembara sendiri daripada dalam gerombolan, di Palestina di waktu malam. Keganasannya sangat ditakuti. Tamak dan rakus itu adalah sifat serigala. Dengan gambaran ini, Yesus hendak menegaskan kepada para murid bahwa perutusan mereka di tengah dunia itu menuntut daya kreatifitas yang memungkinkan mereka dapat mewartakan kabar gembira dengan lebih luas. Hukum cinta kasih Yesus Kristus harus selalu menjadi mahkota perutusan mereka. Sebagaimana Yesus Kristus datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani, demikian juga para murid hendaknya melaksanakan perutusan mereka. Para murid harus senantiasa mengembangkan diri seperti Dia yang dengan totalitas menghadirkan kasih. Tantangan itu pasti. Tetapi Yesus mengajar kita untuk melihat bukan pertama-tama tantangan yang menghadang, tetapi potensi dan peluang yang ada untuk berkarya. Maka seorang murid Yesus, harus selalu mengembangkan daya kreatifitasnya semaksimal mungkin. Sekecil apapun daya kreatifitas yang kita miliki dalam diri pasti berguna bila kita persembahkan dalam karya pelayanan kepada Tuhan.

Di tengah dunia media komunikasi yang semakin masif ini, kita dipanggil oleh Tuhan untuk menggunakannya secara sangat bijaksana, sehingga nilai-nilai iman kristiani menjangkau hati banyak orang. Dalam hal ini, edukasi dalam penggunaan media sosial tidak boleh diabaikan, terutama bagi kaum muda dan anak-anak. Dewan Kepausan untuk Komunikasi Sosial (thn 2002) lalu sudah mengamati urgensi hal ini. “Etika dan Internet” mengingatkan kita bahwa “sarana komunikasi sosial, yang dapat digunakan untuk kebaikan orang-orang dan komunitas, dapat juga dipakai untuk mengeksploitasi, memani-pulasi, menguasai, dan korupsi.” Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir semua kalangan baik dari usia, profesi, pilihan hidup sudah akrab dengan media komunikasi sosial. Semakin hari, media komunikasi sosial semakin berinovasi dengan begitu cepat. Berbagai fitur sungguh sangat memudahkan bahkan memanjakan para pengguna. Namun, harus kita akui juga ada keprihatinan-keprihatinan yang sangat besar. Tidak sedikit pengguna media sosial mampu menggunakannya secara efektif dalam meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Sebaliknya, justru banyak yang terjerat Pinjol, Judol, pencemaran nama, manipulasi atas nama institusi agama, alat politik yang memecah belah, merencanakan berbagai tindakan kriminal, pornografi dan human trafficking. Banyak oknum yang memanfaatkan sarana media sosial untuk menciptakan isu yang meresahkan Gereja dan masyarakat. Ini ironis tetapi kita diutus di dalamnya. Ini dunia perutusan kita, dimana kita harus menjadi terang dan garam dunia (Mat.5:13). Mari kita semakin tekun mengedukasi diri sendiri, anak dan siapa saja yang kita layani menggunakan media sosial dengan bijaksana, sehingga nilai-nilai iman kristiani meresapi pikiran dan hati mereka.

Kita percaya, Yesus senantiasa menyertai kita dalam perutusan di tengah dunia yang terus berkembang ini. Maka, mari kita selalu membina hubungan yang baik dengan Dia. Apabila kita menghadapi berbagai tantangan, jangan takut. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu (Mat.10:19) demikian perintah Yesus untuk kita hari ini. Tuhan memberkati. Amin.

[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]