Renungan Harian

Renungan Harian 03 September 2024

Bacaan Liturgis – PW Santo Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja, Selasa, 03 September 2024

  • Bacaan Pertama: 1 Korintus 2:10b-16

  • Mazmur Tanggapan: Tuhan itu adil dalam segala tindakan-Nya.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab.13cd-14

  • Ayat Bait Pengantar Injil: Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Lukas 4:31-37

Renungan Singkat : SABDA PENUH KUASA

Hari ini, kita merenungkan Sabda Tuhan yang penuh kuasa dan pengakuan seorang yang kerasukan setan akan kuasa Yesus Kristus. Ketika Yesus mengajar, banyak orang takjub. Pengalaman ini sering terjadi. Pengajaran dan mukjizat yang dilakukan oleh Yesus di hadapan orang banyak, membuat hati mereka takjub. Itulah sebabnya, seringkali juga mereka berbondong-bondong mengikuti Yesus kemana pergi. Tetapi patut kita renungkan juga, bahwa ternyata dari sekian orang banyak yang takjub akan pengajaran dan mukjizat-Nya, tidak semua juga membuka diri sepenuhnya lalu percaya bahwa Dia adalah Tuhan. Banyak dari antara mereka mengikuti Dia hanya karena takjub dan memberikan mereka keuntungan jasmani. Ini menjadi sikap yang perlu kita renungkan sebagai murid Yesus yang hidup di zaman ini. Apakah keputusan kita mengikuti Dia karena sungguh-sungguh percaya atau hanya mengikuti orang banyak saja. Atau hanya ingin melihat hal-hal mengagumkan yang dibuat oleh Yesus saja. Kalau ternyata memang hanya sebatas itu, maka kita perlu membarui diri. Kualitas iman sesederhana itu tidak cukup dalam mengikuti Yesus. Orang yang kerasukan setan bahkan bisa memberikan pengakuan akan kuasa Yesus.

Mengikuti Yesus itu berarti kita membuka pikiran dan hati kepada-Nya. Pengakuan verbal dan ketaatan menjadi sangat penting. Orang yang kerasukan setan dapat memberikan pengakuan akan kuasa Yesus, tetapi dia tidak dapat membuka pikiran dan hati kepada-Nya. Dia ingin berkuasa. Salah satu karakter roh jahat adalah egois. Ia ingin berkuasa atas manusia. Tetapi Yesus Kristus jauh lebih berkuasa daripadanya. Di hadapan-Nya, kuasa setan dipatahkan. Yesus menghardiknya, kata-Nya, "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya” (Luk.4:35). Sabda Tuhan penuh kuasa. Dalam pencobaan di padang gurun, Yesus mematahkan godaan bujuk rayu si Jahat. Godaannya sangat menggiurkan, tetapi Yesus mengalahkannya. Demikian juga dengan kita. Sabda Tuhan hendaknya menjadi benteng yang melindungi pikiran hati dari setiap godaan si Jahat.

Dalam hidup beriman sehari-hari, Sabda Tuhan harus menjadi acuan pertobatan kita. Hal ini berarti kita harus berusaha membarui pikiran dan hati supaya semakin selaras dengan kebenaran Sabda Tuhan. Pemikiran-pemikiran kita perlu diterangi Sabda Tuhan. Tujuannya, agar kita tidak hanya memikirkan hal yang mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri; tidak hanya memikirkan dan merencanakan kepentingan badani semata, tetapi juga kesejahteraan rohani. Sabda Tuhan itu membebaskan. Demikian juga setiap keputusan yang dijiwai oleh Sabda Tuhan akan membebaskan kita dari ikatan ego. Kita menjadi hidup jujur, adil dan berbelas kasih. Tuhan memberkati.

[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]