Renungan Harian

Renungan Harian 24 Mei 2023

Bacaan Liturgis – Pekan VII Paskah – Rabu, 24 Mei 2023

  • Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 20:28-38

  • Mazmur Tanggapan: Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mazmur 68:29-30.33-35a,35b.36c

  • Bait Pengantar Injil: Alleluya. Firman-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

  • Bacaan Injil: Yohanes 17:11b-19

Renungan Singkat : SATU DALAM CINTA

Hidup kita ini diliputi oleh aneka macam kebutuhan. Selain sembako (sembilan bahan pokok), masih ada satu kebutuhan penting lagi, yakni: kebutuhan akan komunikasi. Sejak bayi kita sudah diajar untuk bisa berkomunikasi dengan dunia. Dengan bahasa khas seorang ibu, kita diajak mengenal dunia dan isinya. Dari pengalaman awal ini kita dibawa kepada pengenalan akan Allah, Sang Pencipta. Mari kita lihat bersama tujuan dari komunikasi tersebut:

1. SUPAYA MEREKA BERSATU SAMA SEPERTI KITA

Hari ini Tuhan Yesus berdoa supaya para murid-Nya bersatu sama seperti Allah Tritunggal bersatu. Allah berpribadi tiga tetapi satu dalam hakekat, yakni cinta. Allah Bapa dan Allah Putra diikat dalam cinta Allah Roh Kudus. Dari kesatuan cinta Allah Tritunggal ini lahirlah cinta untuk dunia dan isinya.

Dengan demikian, doa Yesus ini menggambarkan sebuah kerinduan Allah yang begitu mendalam untuk bersatu dengan manusia. Dosa telah menceraikan manusia dengan Allah. Kini lewat Yesus, dosa dikalahkan dan manusia disatukan dengan Allah. Allah menjamin, bila manusia bersekutu dalam cinta, maka Allah akan hadir ditengah-tengahnya.

Maka, kesatuan dengan Allah selalu bermuara dengan cinta pada sesama. Sebagaimana Allah Tritunggal bersatu dalam cinta, lantas mencintai manusia, kita yang disatukan dengan Allah dalam cinta akan mencinta.

2. SUPAYA MEREKA DILINDUNGI DARI YANG JAHAT

Gereja Katolik sadar, bahwa pengaruh kuat media komunikasi dewasa ini hampir tidak dapat disangkal lagi. Datangnya masyarakat informasi merupakan revolusi kebudayaan yang nyata. Media sosial menjadi tempat fakta dan gagasan yang terus menerus ditukarkan. Orang-orang di dunia ini saling terhubung dan membentuk pendapat tentang dunia dan pengertian mengenai arti kehidupan yang semakin baik.

Namun, kemajuan teknologi yang mempunyai tujuan luhur itu kerapkali berdampak buruk. Banyak orang mulai melalaikan relasi tradisional dengan Tuhan dalam doa dan relasi penting dari muka ke muka. Mereka lebih mementingkan orang yang jauh daripada yang dekat. Praktek kesalehan dengan doa dan matiraga semakin sulit ditemukan. Orang lebih bingung dan gelisah tanpa HP daripada tanpa rosario.

Yesus hari ini menyapa kita semua lewat doanya agar kita dilindungi dari yang jahat. Media komunikasi bisa menghantar kita kepada kejahatan, mengesampingkan Tuhan, dan terasing dengan dunianya sendiri.

3. SUPAYA MEREKA DIKUDUSKAN DALAM KEBENARAN

Allah itu kudus. Dan salah satu unsur kudus adalah benar. Maka, segala tindakan Allah selalu bersifat benar. Tuhan sendiri pernah mengatakan, Akulah jalan kebenaran dan kehidupan. Kekudusan Tuhan selalu membawa kebenaran.

Oleh karena itu, kudus bukan sesuatu yang saleh-saleh, sopan-sopan, berdoa dengan kepala miring, dan semacamnya. Kudus itu bercirikan kebenaran. Doa Yesus agar kita dikuduskan dalam kebenaran, sehingga kita dapat berpikir benar, berbuat benar, berkata benar, dan segala sesuatu secara benar. Ketika orang dibenarkan oleh Allah, maka dia akan dipersatukan dengan Allah.

Untuk itu, ketika kita sudah dikuduskan dalam kebenaran, maka apapun situasinya dan apapun media komunikasinya, kita akan disatukan dengan Tuhan dan sesama dengan cinta. Namun, bila semua itu dilapisi oleh ketidakbenaran atau kebohongan, maka setan akan segera datang untuk mencerai-beraikan kita dengan Allah dan sesama.

Tuhan memberkati

[RP Agustinus Suyadi, O.Carm]