Renungan Harian

Renungan Harian 22 Juli 2024

Bacaan Liturgis – Pesta Santa Maria Magdalena, Senin, 22 Juli 2024

  • Bacaan Pertama: Kidung Agung 3:1-4a atau 2 Korintus 5:14-17

  • Mazmur Tanggapan: Jiwaku haus akan Dikau, ya Allahku.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9

  • Ayat Bait Pengantar Injil: Katakan Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Yohanes 20:1.11-18

Renungan Singkat : PERJUMPAAN YANG MENGUBAH

Hari ini, kita merayakan pesta Santa Maria Magdalena. Dalam Kitab Suci terutama Injil, ia diwartakan sebagai perempuan yang hadir saat peristiwa Yesus wafat di salib dan dimakamkan, bahkan menjadi saksi kebangkitan (Mat. 28:1; Mrk. 16: 1-8; Luk. 24:10; Yoh. 20:1.11-18). Tidak mengherankan, dalam tradisi Gereja, Maria Magdalena disebut sebagai “apostolorum apostola” yang berarti rasulnya Para Rasul, sebab dialah yang diutus-Nya, untuk mewartakan kebangkitan Tuhan kepada Para Rasul. Gelar ini diberikan oleh Santo Thomas Aquinas. Ia berada dalam jajaran para kudus Gereja. Sebab, ia dekat dengan Tuhan. Para Bapa Gereja pun tidak sedikit menulis pujian akan Maria Magdalena. Bahkan Santo Anselmus menulis doa panjang tentangnya. Melihat perannya yang mengagumkan ini, Paus Fransiskus memutuskan agar peringatan Santa Maria Magdalena pada setiap 22 Juli, dirayakan sebagai menjadi pesta. Keputusan ini menjadikan peringatan Maria Magdalena, sejajar dengan peringatan kebanyakan Para Rasul.

Maria Magdalena adalah salah satu dari beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit dan telah dibebaskan dari tujuh roh jahat (Luk. 8:1-2). “Tujuh” adalah angka simbolik. Artinya, sebelum dibebaskan, seluruh hidupnya dikuasai oleh roh jahat. Maka, ketika sudah dilepaskan, ia kemudian sangat mengasihi kepada Yesus. Dia telah menjadi milik Yesus Kristus dan telah menjadi ciptaan baru. Kita dapat menemukan kebenaran perkataan Santo Paulus ini dalam dirinya, barangsiapa ada dalam Yesus Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh yang baru sudah datang (2 Kor.5:13).

Dari hidup Santa Maria Magdalena kita diingatkan bahwa perjumpaan dengan Yesus Kristus mengubah hidup. Ia memasuki hidup baru setelah disembuhkan dan dibebaskan dari penyakit dan kerasukan Roh jahat. Perjalanan hidupnya menjadi langkah-langkah seorang murid Tuhan. Dia mengikuti Yesus di jalan salib. Ia menyaksikan sendiri Yesus wafat, diturunkan dari salib dan dimakamkan. Pada saat peristiwa kebangkitan, dia menjadi wanita pertama yang menyaksikan peristiwa itu dan diutus untuk mewartakan kebangkitan kepada para Rasul. Yesus bersabda, Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka bahwa sekarang Aku akan pergi kepada bapa-Ku dan bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu (ayt 17).

Aku telah melihat Tuhan, itu inti pewartaan Maria Magdalena kepada para rasul. Tidak ada keraguan dalam dirinya mewartakan Yesus Kristus yang bangkit, sebab ia sendiri mengalaminya. Seperti dia, kita telah “berjumpa” setiap hari dengan Yesus dalam perayaan sakramen-sakramen terutama Ekaristi Kudus. Semoga kita yang hidup dalam pewartaan iman para Rasul ini boleh semakin mengakar kuat dalam Dia dan mewartakan-Nya kepada sesama lewat hidup yang penuh harapan dan kasih yang selalu berkobar. Tuhan memberkati. Amin.

[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]