Renungan Harian

Renungan Harian 07 April 2024

Bacaan Liturgis – Hari Minggu Paskah II – Minggu Kerahiman Ilahi, 07 April 2024

  • Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 4:32-35

  • Mazmur Tanggapan: Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 118:2-4.16ab-18.22-24

  • Bacaan Kedua: 1Yohanes 5:1-6

  • Ayat Bait Pengantar Injil: Karena melihat Aku, Tomas, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Yoh 20:19-31.

Renungan Singkat : Damai Sejahtera bagi Kamu!

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, hari ini adalah hari kedelapan dalam Oktaf Paskah. Hari ini adalah Minggu Paskah pertama sesudah Paskah, yang bisa disebut juga dengan Minggu Paskah II. Hari ini Geraja, umat beriman, merayakan Pesta Kerahiman.

Dalam Buku Harian Santa Faustina, dicatat kata-kata Yesus kepada Sr. Faustina, “Putri-Ku, katakan kepada dunia tentang Kerahiman-Ku yang tak terselami. Aku ingin agar Pesta Kerahiman ini menjadi tempat pengungsian dan pernaungan bagi semua jiwa, khususnya bagi para pendosa yang malang… Setiap jiwa yang menjalin hubungan dengan Aku akan merenungkan kasih dan Kerahiman-Ku sepanjang segala masa. Pesta Kerahiman Ilahi berasal dari kedalaman kemesraan-Ku sendiri. Aku ingin supaya pesta itu dirayakan secara meriah pada hari Minggu pertama sesudah Paskah” (BHSF, No. 699). Itulah sebabnya, setiap Minggu Paskah II dirayakan Pesta Kerahiman Ilahi.

Pada Pesta Kerahiman Ilahi ini kita mendengar kisah penampakan Yesus menurut Injil Yohanes (20:19-31). Dipaparkan oleh penginjil bahwa ketika Yesus yang bangkit menampakkan Diri kepada murid-murid-Nya yang sedang berkumpul di satu tempat, sementara pintu-pintu terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu” (ay. 19).

Menarik untuk diperhatikan dan kemudian direnungkan bahwa dalam satu momen penampakan, Yesus berkata “Damai sejahtera bagi kamu” sebanyak dua kali (ay. 19 dan21). Dalam bacaan Injil hari ini, perikop Yoh 20:19-23 digandengan dengan dua perikop berikutnya (ay. 24-29 dan 30-31). Dengan demikian, dalam keseluruhan Injil hari ini kita membaca atau mendengar seruan “Damai sejahtera bagi kamu” sebanyak tiga kali. Oleh sebab itu “damai sejahtera bagi kamu” menjadi fokus renungan hari ini.

Saudara-saudara sekalian, Yesus yang bangkit hadir di tengah-tengah para murid-Nya dengan memberikan damai sejahtera. Begitu Dia memberikan damai sejahtera bagi para murid-Nya, Ia menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Mengapa? Untuk menunjukkan identitas Diri-Nya sebagai yang tersalib dan sebagai yang tertikam lambung-Nya dari mana mengalir darah dan air.

Penginjil Yohanes mencatat peristiwa lambung Yesus ditikam dalam Yoh 19:31-37. Antara lain dia mencatat, “Ketika mereka (prajurit-prajurit, red) sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia sudah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak dan segera mengalir keluar darah dan air” (ay. 33-34).

Dalam lukisan Kerahiman Ilahi, darah dan air tersebut dilambangkan dengan dua sinar. Sinar berwarna pucat melambangkan air yang menguduskan jiwa-jiwa, sedangkan sinar warna merah melambangkan darah yang memberikan kehidupan kepada jiwa-jiwa. Kedua sinar tersebut memancar dari lubuk kerahiman-Nya ketika Hati-Nya yang berada dalam sakratul maut di salib ditikam dengan tombak. “Sinar-sinar itu melindungi jiwa-jiwa terhadap murka Bapa-Ku,” kata-Nya (lih. BHSF, No. 299).

Dikatakan dalam Buku Harian Santa Faustina bahwa barangsiapa, pada hari ini (hari Pesta Kerahiman Ilahi, red) menghampiri Sumber Kerahiman ini, ia akan menerima pengampunan penuh atas dosa-dosanya dan dibebaskan dari hukuman (BHSF, No. 300). Siapa yang tidak mengalami damai sejahtera jika ia menerima kehadiran Yesus yang bangkit? Siapa yang tidak mengalami damai sejahtera jika dosa-dosanya diampuni dan dibebaskan dari hukuman? Siapa tidak mengalami damai sejahtera jika ia menerima embusan Roh Kudus, yang oleh-Nya dosa-dosa diampuni? Damai sejahtera pasti tercipta dan hati menjadi lega, penuh sukacita dan bahagia.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, mari kita membuka hati bagi embusan Roh Kudus dari Yesus yang bangkit agar kita mengalami damai sejahtera, khususnya dalam keluarga kita masing-masing. Di mana Yesus yang bangkit hadir, di sana ada damai sejahtera bagi kamu.

[RP. A. Ari Pawarto, O.Carm.]