Kapel Adorasi

Santa Teresia Benedikta dari Salib

06.30 WIB - 22.00 WIB

Ziarah Porta Sancta

Paroki Meruya

08.00 WIB - 20.00 WIB

Tahun Yubileum 2025

Peziarah Pengharapan

24 Desember 2024 - 06 Januari 2026

Pendampingan Romo Moderator

Tahun 2025

Silahkan Klik Lebih Lanjut

Jadwal Petugas Tata Tertib 2025

Paroki Meruya

Info Lebih Lanjut

Maria Kusuma Karmel

Mengalami Kehadiran Allah bersama Maria, Bunda dan Kusuma Karmel

Sambutan Romo Paroki

Pengumuman Gereja

KEGIATAN MENDATANG

Misa Harian

Hari Senin - Sabtu

  • 05.30 WIB

Misa Jumat Pertama

Hari Jumat Pertama Setiap Bulan

  • 19.30 WIB

Misa Minggu

Hari Sabtu

  • 16.30 WIB

Hari Minggu

  • 06.00 WIB
  • 08.30 WIB
  • 11.00 WIB
  • 16.30 WIB
  • 19.00 WIB - Misa Bernuansa Karismatik (tiap Minggu Ke-3)

Misa Online

Ditiadakan

RENUNGAN HARIAN

Rabu 19 November 2025

Bacaan Liturgis – Pekan Biasa XXXIII, Rabu, 19 November 2025

  • Bacaan Pertama: Kitab Kedua Makabe 7:1.20-31

  • Mazmur Tanggapan: Pada waktu bangun aku menjadi puas dengan hadirat-Mu, ya Tuhan.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 17:1.5-6.8b.15

  • Bait Pengantar Injil: Alleluya. Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Lukas 19:11-28

Renungan Singkat : Melayani Tuhan Sampai Ia Datang

Dalam dunia perbankan, kita mengenal istilah deposito. Kita menaruh sejumlah uang di bank. Lalu tanpa melakukan apa-apa, kita akan mendapat bunganya. Namun, prinsip ini sangat berbahaya jika diterapkan dalam kerohanian. Hal ini dapat kita lihat dalam bacaan Injil hari ini.

Ada seorang bangsawan yang akan berangkat ke sebuah negeri untuk dinobatkan sebagai raja. Sebelum pergi, ia menitipkan uang 10 mina kepada 10 hambanya. Tuan itu berpesan agar mereka menggunakan uang itu untuk berdagang sampai ia kembali. Sekembalinya, Sang Raja meminta pertanggungjawaban dari mereka. Orang pertama dan kedua melaporkan hal positif karena berhasil memaksimalkan uang itu. Namun, orang ketiga hanya menyimpannya dan mengembalikan kepada raja. Hal itu dilakukannya karena ia takut kepada raja. Alhasil, raja menghukum orang ketiga yang jahat di matanya.

Kita mungkin bingung, kenapa Sang Raja tidak menyukai tindakan orang ketiga. Bukankah jumlah uangnya tidak berkurang? Namun dari dua orang sebelumnya, kita belajar satu hal. Ternyata, Sang Raja ingin agar orang kepercayaannya produktif dalam melayaninya.

Terkadang, kita cenderung seperti orang ketiga. Dalam kerohanian, kita mungkin menyimpan (tidak menggunakan) talenta serta kemampuan pemberian Tuhan. Akibatnya, kita tidak produktif dalam pelayanan. Kita mirip seperti orang yang menabung di deposito, yaitu tidak melakukan apa-apa, namun berharap menerima sesuatu dari Tuhan. Kita lupa bahwa Yesus akan datang kembali sebagai Raja. Ia akan menjadi Hakim dan menuntut pertanggungjawaban kita atas semua talenta itu.

Oleh karena itu, mari kita tetap produktif melayani Tuhan sampai Ia datang. Dengan antusias mari kita maksimalkan segala talenta yang sudah Tuhan berikan untuk melayani sesama bagi kemuliaan nama-Nya.

[RP Titus Brandsma Pantjaja Adji Wilasa, O.Carm]

VIDEO HIGHLIGHT

Sebuah katekese singkat "Merayakan Pertobatan" Oleh Romo Agustinus Ari Pawarto O.Carm