Bulan Keluarga 2025

Alamku Imanku

Masa Adven 2025

Kapel Adorasi

Santa Teresia Benedikta dari Salib

06.30 WIB - 22.00 WIB

Ziarah Porta Sancta

Paroki Meruya

08.00 WIB - 20.00 WIB

Tahun Yubileum 2025

Peziarah Pengharapan

24 Desember 2024 - 06 Januari 2026

Pendampingan Romo Moderator

Tahun 2025

Silahkan Klik Lebih Lanjut

Jadwal Petugas Tata Tertib 2025

Paroki Meruya

Info Lebih Lanjut

Maria Kusuma Karmel

Mengalami Kehadiran Allah bersama Maria, Bunda dan Kusuma Karmel

Sambutan Romo Paroki

Pengumuman Gereja

KEGIATAN MENDATANG

Misa Harian

Hari Senin - Sabtu

  • 05.30 WIB

Misa Jumat Pertama

Hari Jumat Pertama Setiap Bulan

  • 19.30 WIB

Misa Minggu

Hari Sabtu

  • 16.30 WIB

Hari Minggu

  • 06.00 WIB
  • 08.30 WIB
  • 11.00 WIB
  • 16.30 WIB
  • 19.00 WIB - Misa Bernuansa Karismatik (tiap Minggu Ke-3)

Misa Online

Ditiadakan

RENUNGAN HARIAN

Rabu 10 Desember 2025

Bacaan Liturgis – Pekan Adven II, Rabu, 10 Desember 2025

  • Bacaan Pertama: Kitab Yesaya 40:25-31

  • Mazmur Tanggapan: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.3-4.8.10

  • Bait Pengantar Injil: Alleluya. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya. Berbahagialah orang yang menyongsong Dia. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Matius 11:28-30

Renungan Singkat : Mendamba Kelegaan

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, aneka pengalaman mewarnai perjalanan hidup kita sebagai kaum peziarah pengharapan. Misalnya pengalaman gembira, sukacita dan damai sejahtera, suasana menyenangkan di tempat kerja, persaudaraan yang hidup dan dinamis dalam keluarga, dan kelancaran dalam bekerja, dan sebagainya. Namun, kadang juga mengalami kekeringan rohani, kejenuhan dan kehambaran hidup, kekosongan, keletihan dan kelesuan bahkan nyaris putus harapan dan lain sebagainya.

Puji Tuhan bahwa aneka pengalaman konsolasi (hiburan, yakni aneka pengalaman rohani yang positif) datang silih berganti sehingga pengalaman-pengalaman desolasi (tiadanya hiburan, yakni aneka pengalaman rohani yang negatif) tidak menenggelamkan hidup hingga ke titik terendah, depresi. Tetapi jujur, di kala pengalaman desolasi muncul dan mesti dihadapi, Anda dan saya atau siapa pun pasti mendamba kelegaan.

Mendamba kelegaan adalah sebuah kerinduan yang pasti ada dalam diri setiap orang, entah dia adalah orang muda, dewasa atau lansia. Kerinduan itu terpenuhi ketika orang mau mengarahkan pandangan kepada Tuhan, Allah yang kekal, sebab Dia itu Maha Kuasa dan Maha Kuat. Itulah sebabnya, ketika Yakub dan Israel berkata, “Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hatiku tidak diperhatikan Allahku” (Yes 40:27), Yang Maha Kudus berkata, “Tidakkah engkau tahu, dan tidakkah engkau mendengar? Tuhan itu Allah yang kekal… Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu. Pengertian-Nya tidak terduga. Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tidak berdaya” (ay. 28-29).

Ketika orang-orang muda pun mengalami desolasi, hati letih lesu tanpa ada gairah orang muda yang mestinya tampil energik, Yang Maha Kudus berkata, “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung. Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru” (ay. 30-31a).

Orang-orang muda yang menemukan solusi dari pengalaman letih lesu bisa tampil luar biasa bagaikan “rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya. Mereka berlari dan tidak menjadi lesu. Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (ay. 31b). Siapakah yang tidak mengalami kelegaan kalau orang-orang muda bisa memiliki spirit tinggi yang bagaikan para atlit yang berlari dan tidak menjadi lesu atau berjalan dan tidak menjadi lelah?

Mengalami kelegaan adalah dambaan setiap orang. Dari usia belia, remaja, orang muda hingga lansia terbuka kesempatan untuk mengalami rasa lega. Itulah sebabnya, Yesus berkata, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” (Mat 11:28).

Mengarahkan pandangan kepada Tuhan atau datang kepada-Nya terbuka bagi siapa saja di segala usia. Tuhanlah sumber yang mendatangkan kelegaan. Kata “kelegaan” searti dengan sukacita yang tercipta karena telah mengalami damai dengan Tuhan yang diterima dengan ikhlas. Tuhan menjamin bahwa siapa pun yang mengarahkan pandangannya kepada Tuhan atau datang kepada-Nya akan mengalami kelegaan. Yang akan mengalami rasa lega adalah jiwa, artinya diri pribadi manusia secara utuh dan penuh.

Para saudara yang dikasihi Tuhan, Masa Adven merupakan masa khusus dan penuh rahmat dimana kita diajak untuk mengarahkan pandangan jiwa kita kepada Tuhan, sumber kelegaan. Jika kita mendamba kelegaan dan kita berani mengarahkan pandangan jiwa kepada Tuhan atau berani datang kepada-Nya, serta mengalami hati-Nya yang lemah lembut dan rendah hati, maka kita tidak akan dikecewakan.

Oleh karena itu, mari kita selalu mendamba kelegaan dari Tuhan. Sebab Dia itu Allah Yang Kekal, Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Kuat.

[RP Agustinus Ari Pawarto, O.Carm]

VIDEO HIGHLIGHT

Sebuah katekese singkat "Merayakan Pertobatan" Oleh Romo Agustinus Ari Pawarto O.Carm