Kapel Adorasi

Santa Teresia Benedikta dari Salib

06.30 WIB - 22.00 WIB

Aksi Puasa Pembangunan 2025

Kepedulian Lebih Kepada Saudara Yang Lemah dan Miskin

05 Maret 2025 - 12 April 2025

Ziarah Porta Sancta

Paroki Meruya

08.00 WIB - 20.00 WIB

Tahun Yubileum 2025

Peziarah Pengharapan

24 Desember 2024 - 06 Januari 2026

Pendampingan Romo Moderator

Tahun 2025

Silahkan Klik Lebih Lanjut

Jadwal Petugas Tata Tertib 2025

Paroki Meruya

Info Lebih Lanjut

Maria Kusuma Karmel

Mengalami Kehadiran Allah bersama Maria, Bunda dan Kusuma Karmel

Sambutan Romo Paroki

Pengumuman Gereja

KEGIATAN MENDATANG

Misa Harian

Hari Senin - Sabtu

  • 05.30 WIB

Misa Jumat Pertama

Hari Jumat Pertama Setiap Bulan

  • 19.30 WIB

Misa Minggu

Hari Sabtu

  • 16.30 WIB

Hari Minggu

  • 06.00 WIB
  • 08.30 WIB
  • 11.00 WIB
  • 16.30 WIB
  • 19.00 WIB - Misa Bernuansa Karismatik (tiap Minggu Ke-3)

Misa Online

Ditiadakan

RENUNGAN HARIAN

Rabu 02 April 2025

Bacaan Liturgis – Pekan IV Prapaskah, Rabu, 02 April 2025

  • Bacaan Pertama: Kitab Yesaya 49:8-15

  • Mazmur Tanggapan: Tuhan itu pengasih dan penyayang.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 145:8-9.13c-14.17-18

  • Bait Pengantar Injil: Terpujilah. Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya pada-Ku, akan hidup sekalipun ia sudah mati. Terpujilah.

  • Bacaan Injil: Yohanes 5:17-30

Renungan Singkat : MENDALAMI MISTERI IMAN

Masa Prapaskah menjadi kesempatan yang tepat bagi kita untuk menyadari dosa-dosa; kita diundang untuk membarui diri dengan pantang dan puasa serta doa yang lebih intensif. Pada saat yang sama, kita juga diundang untuk mendalami misteri Tuhan secara lebih mendalam. Semakin menyadari cinta kasih Tuhan dalam hidup kita melalui Yesus Kristus. Barangkali banyak pertanyaan muncul di dalam pikiran kita, mengapa Tuhan melakukan karya penyelamatan umat manusia dengan cara yang sedemikian agung, pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib. Semua itu seringkali tidak terjawab secara penuh dengan nalar kita. Hanya dalam iman kita dapat menyelaminya dengan sepenuhnya. Kebenaran ini yang kita kenal dengan misteri iman. Ketika Yesus bersabda kepada orang-orang Yahudi tentang diri dan karya keselamatan-Nya, mereka tidak mengerti. Mereka justru salah mengerti tentang Yesus dan Bapa-Nya. Yesus mewartakan kepada mereka bahwa Ia dan Bapa-Nya adalah satu. Segala sesuatu yang dikerjakan oleh Yesus adalah kehendak Bapa-Nya. Namun, mereka justru memahami pewartaan Yesus ini sebagai kesalahan, pelanggaran akan ajaran keagamaan mereka. Yesus nantinya dianggap menghina bahkan menodai ajaran keagamaan mereka. Kaum Yahudi tertutup hatinya untuk mengerti Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang datang ke tengah dunia ini. Karya-Nya adalah cinta kasih yang menyelamatkan umat manusia dan seluruh dunia ini.

Kebenaran akan Tuhan harus kita terima pertama-tama dalam terang iman. Kebenaran itu seringkali selaras dengan pikiran kita; tetapi tidak jarang melampaui logika pemahaman kita manusia. Dalam hal ini, kita perlu merendahkan diri; kita perlu mentaatkan pikiran dan hati supaya semakin mampu menyelami Tuhan dalam hidup. Percayalah, Tuhan itu berkarya secara penuh misteri dalam hidup kita. Ia melakukan karya-karya-Nya dengan cara yang sangat mengagumkan. Seringkali kita terlalu sibuk dengan urusan jasmani yang mengakibatkan pikiran dan hati terlalu lelah untuk menyelami karya Tuhan yang agung ini. Cara Tuhan bekerja dalam hidup kita bisa saja melampaui hal yang kita dengar dan rasakan melalui indrawi kita. Tetapi mari kita ingat bahwa hal yang tidak kita dengar, tidak bisa kita nalar secara penuh dan tidak rasakan secara lahiriah belum tentu bukan sebuah kebenaran dalam hidup ini.

Lalu, bagaimana kita dapat semakin menyelami misteri iman? Langkah pertama dan utama ialah, buka hati yang lebar untuk Sabda Tuhan. Biarkan Sabda Tuhan masuk dan memperkaya pikiran dan hati kita. Rasakan Tuhan yang menjadi manusia menyapa hati kita di sana, yaitu Yesus Kristus. Dialah dengan seluruh pengajaran dan pengorbanan-Nya menjadi kepenuhan hidup iman kita. Hanya dalam Yesus Kristus, hidup kita menemukan makna yang terdalam. Hanya dalam kebenaran Sabda-Nya kita menemukan arti terdalam dari setiap tindakan moral kita dan peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup,” itu Sabda Yesus kepada kita. Beranikah kita sungguh-sungguh hidup dari kebenaran Sabda-Nya? Tuhan memberkati.

[RP Manaek Martinus Sinaga, O.Carm]

VIDEO HIGHLIGHT

Sebuah katekese singkat "Tahun Yubileun 2025* Oleh Romo Agustinus Ari Pawarto O.Carm