Kapel Adorasi

Santa Teresia Benedikta dari Salib

06.30 WIB - 22.00 WIB

Ziarah Porta Sancta

Paroki Meruya

08.00 WIB - 20.00 WIB

Tahun Yubileum 2025

Peziarah Pengharapan

24 Desember 2024 - 06 Januari 2026

Pendampingan Romo Moderator

Tahun 2025

Silahkan Klik Lebih Lanjut

Jadwal Petugas Tata Tertib 2025

Paroki Meruya

Info Lebih Lanjut

Maria Kusuma Karmel

Mengalami Kehadiran Allah bersama Maria, Bunda dan Kusuma Karmel

Sambutan Romo Paroki

Pengumuman Gereja

KEGIATAN MENDATANG

Misa Harian

Hari Senin - Sabtu

  • 05.30 WIB

Misa Jumat Pertama

Hari Jumat Pertama Setiap Bulan

  • 19.30 WIB

Misa Minggu

Hari Sabtu

  • 16.30 WIB

Hari Minggu

  • 06.00 WIB
  • 08.30 WIB
  • 11.00 WIB
  • 16.30 WIB
  • 19.00 WIB - Misa Bernuansa Karismatik (tiap Minggu Ke-3)

Misa Online

Ditiadakan

RENUNGAN HARIAN

Rabu 24 Desember 2025

Bacaan Liturgis – Pekan Khusus Adven, Rabu, 24 Desember 2025

  • Bacaan Pertama: Kitab Kedua Samuel 7:1-5.8b-12.16

  • Mazmur Tanggapan: Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 89:2-3.4-5.27.29

  • Bait Pengantar Injil: Alleluya. O Tuhan, Cahaya abadi dan Surya keadilan, datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Lukas 1:67-79

Renungan Singkat :

Surya Pagi yang Tidak Pernah akan Terbenam

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, puji Tuhan, hari ini kita sampai pada hari terakhir dari Masa Adven, yang oleh Santo Karolus Borromeus (1538-1584) disebut sebagai masa yang amat khusus. Orang kudus yang menjadi Uskup Milan, Italia, sejak tahun 1565-1584 ini juga menyebut Masa Adven sebagai masa suci. “(Sekarang) ini masa suci. Seperti dikatakan oleh Roh Kudus, sekarang ini masa rahmat Tuhan, hari keselamatan, ketenteraman dan perdamaian,” kata Santo Karolus Borromeus.

Masa rahmat Tuhan, hari keselamatan, ketenteraman dan perdamaian tersebut mencapai kepenuhannya dengan kelahiran Yesus. Mulai nanti sore, petang atau malam nanti, dalam Misa Vigili Natal bersama seluruh Gereja, umat Allah, kita akan merayakan kepenuhan rahmat Tuhan dalam wujud lahirnya seorang Juruselamat dunia, Yesus namanya.

Pada penghujung Masa Adven ini, bersama Zakharia kita hendak menyanyikan kidung pujian (Luk 1:67-79). Kidung ini biasa disebut Kidung Zakharia (Benedictus). Dalam ibadat resmi Gereja, kidung ini biasa dinyanyikan setiap hari dalam Ibadat Pagi.

Seperti Kidung Maria (Magnificat), Kidung Zakharia dilukiskan sebagai “nubuat” di bawah ilham Roh Kudus, karena saat itu Zakharia penuh dengan Roh Kudus (ay. 67). Nubuat dalam arti dasariah-alkitabiah ini tidak berarti pertama-tama meramalkan masa depan, seperti lazim dimengerti orang zaman sekarang, melainkan suatu pemberitahuan yang disinari oleh kekuatan ilahi atau terang Roh Kudus mengenai makna suatu peristiwa. Maka, Zakharia melihat dalam kelahiran anaknya suatu ingatan Allah akan janji-Nya kepada Daud (2Sam 7:8-16) dan keselamatan definitif bagi semua orang.

Kidung Zakharia dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama, berisi tentang lagu syukur (ay. 68-75). Bagian pertama diawali dengan seruan, “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya dan membawa kelepasan baginya; Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus…” (ay. 68-70).

Tuhan, Allah Israel, dipuji, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya dan menghadirkan keselamatan, terlebih dengan dikalahkan-Nya musuh-musuh dan orang-orang yang hidup dalam kebencian. Singkatnya, Tuhan dipuji sebagai seorang Penyelamat dan Pembebas manusia dari segala belenggu.

Bagian kedua, berisi tentang masa depan Yohanes (ay. 76-79). Lukas menggambarkan tugas Yohanes ini sebagai yang akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan berdasarkan pengampunan atas dosa-dosa mereka oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita.

Allah – dalam Diri Putra-Nya - akan mengunjungi atau melawat umat-Nya laksana Surya pagi (Yun: Anatole). Surya pagi merupakan sebuah gelar Mesias; Dia adalah bintang yang membawa terang bagi mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut serta mengarahkan kaki kepada jalan damai sejahtera (ay. 78-79), yang dialami mulai malam Natal nanti.

Saudara-saudari, tinggal dalam hitungan jam, kita akan segera merayakan Natal, kelahiran Yesus, yang dalam nubuat Zakharia disebut sebagai Surya pagi dari tempat yang tinggi. Mari kita sambut datangnya Sang Surya pagi ini, yang akan memberikan kehangatan dan kehidupan bagi kita. Yesus adalah Surya pagi yang tidak pernah akan terbenam.

[RP Agustinus Ari Pawarto, O.Carm]

VIDEO HIGHLIGHT

Sebuah katekese singkat "Merayakan Pertobatan" Oleh Romo Agustinus Ari Pawarto O.Carm