Kapel Adorasi

Santa Teresia Benedikta dari Salib

06.30 WIB - 22.00 WIB

Ziarah Porta Sancta

Paroki Meruya

08.00 WIB - 20.00 WIB

Tahun Yubileum 2025

Peziarah Pengharapan

24 Desember 2024 - 06 Januari 2026

Pendampingan Romo Moderator

Tahun 2025

Silahkan Klik Lebih Lanjut

Jadwal Petugas Tata Tertib 2025

Paroki Meruya

Info Lebih Lanjut

Maria Kusuma Karmel

Mengalami Kehadiran Allah bersama Maria, Bunda dan Kusuma Karmel

Sambutan Romo Paroki

Pengumuman Gereja

KEGIATAN MENDATANG

Misa Harian

Hari Senin - Sabtu

  • 05.30 WIB

Misa Jumat Pertama

Hari Jumat Pertama Setiap Bulan

  • 19.30 WIB

Misa Minggu

Hari Sabtu

  • 16.30 WIB

Hari Minggu

  • 06.00 WIB
  • 08.30 WIB
  • 11.00 WIB
  • 16.30 WIB
  • 19.00 WIB - Misa Bernuansa Karismatik (tiap Minggu Ke-3)

Misa Online

Ditiadakan

RENUNGAN HARIAN

Rabu 26 November 2025

Bacaan Liturgis – Pekan Biasa XXXIV, Rabu, 26 November 2025

  • Bacaan Pertama: Nubuat Daniel 5:1-6.13-14.16-17.23-28

  • Mazmur Tanggapan: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: T.Dan 3:62-67

  • Bait Pengantar Injil: Alleluya. Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Lukas 21:12-19

Renungan Singkat : Berani Menderita Demi Yesus

Yesus tidak pernah menawarkan jalan pintas yang nyaman bagi mereka yang ingin mengikuti-Nya. Ia justru mengingatkan mereka akan resiko atau tantangan yang akan mereka hadapi dalam mengikuti-Nya. Tantangannya bisa berupa penolakan, fitnah, dijauhi, disalahpahami, atau harus mengambil keputusan moral yang tidak populer.

Mereka juga akan mengalami penderitaan karena nama-Nya. Menderita demi Yesus bukan terutama soal siksaan fisik, tetapi keberanian untuk tetap melakukan yang benar ketika dunia menuntut sebaliknya.

Penganiayaan atau tekanan rohani sering kali menjadi tempat pemurnian iman. Pada saat-saat sulit, kita belajar bersandar hanya pada Tuhan. Yesus bahkan berkata bahwa Ia sendiri akan memberikan hikmat sehingga tidak ada yang bisa membantah kesaksian para murid. Kesulitan yang kita hadapi bukan tanda bahwa Tuhan jauh, melainkan kesempatan untuk mengalami penyertaan-Nya lebih kuat dari sebelumnya.

Janji Yesus bahwa “tidak sehelaipun rambutmu akan hilang” bukan berarti kita tidak akan pernah mengalami kesulitan. Artinya: hidup kita sepenuhnya dalam tangan Allah. Tidak ada penderitaan yang sia-sia bagi orang beriman. Kesetiaan kita, meskipun dalam penderitaan, akan berbuah pada keselamatan kekal.

Yesus menutup pengajarannya dengan: Dengan ketekunanmu kamu akan memperoleh hidupmu.” Ketekunan bukan sekadar bertahan, tetapi terus berjalan maju, tetap berdoa, tetap mencintai, tetap jujur, tetap percaya meskipun ada tekanan. Itulah keberanian sejati: tetap setia karena kita mengasihi Yesus lebih dari segala yang lain.

[RP Titus Brandsma Pantjaja Adji Wilasa, O.Carm]

VIDEO HIGHLIGHT

Sebuah katekese singkat "Merayakan Pertobatan" Oleh Romo Agustinus Ari Pawarto O.Carm