Berita dan Artikel

Pertemuan Keempat Bulan Kitab Suci Nasional 2023

Pertemuan Keempat - Kasih Allah Mempersatukan

Saat ini kita hidup di dunia yang sedang mengalami berbagai krisis. Krisis lingkungan, kelaparan, kekerasan, perang, wabah, dan perpecahan akibat perbedaan ideologi menandai situasi global dewasa ini. Perpecahan bahkan mengancam persaudaraan manusia. Paus Fransiskus melalui ensiklik Fratelli Tutti (Saudara Sekalian), menyerukan pentingnya mengembangkan budaya persaudaraan dan melihatnya sebagai peluang untuk memulihkan keadaan dunia yang terancam perpecahan ini.

Dalam pertemuan keempat ini, kita akan mendalami sub tema, “Kasih Allah Mempersatukan.” Persaudaraan menjadi tanda komunitas beriman yang hidup dalam kasih. Ketika kita hidup dalam kasih sebagai satu saudara, saat itulah Allah hadir, menemani, dan meluputkan kita dari bahaya.

Konteks

Dalam perikop ini, Allah berfirman bahwa Roh-Nya akan dicurahkan ke atas semua umat beriman sebagai cara untuk menyatukan manusia. Pencurahan ini merupakan berkat rohani, yaitu pemberian Allah yang lebih mendalam setelah manusia menerima berkat jasmani dan rezeki. Allah mencurahkan Roh-Nya agar mereka yang menerimanya dapat ‘bernubuat’ dan ‘mendapat penglihatan’. Tanpa pencurahan Roh, rezeki dan berkat jasmani yang diterima manusia belum dapat disebut pemberian Allah yang menyelamatkan.

Membaca teks secara mendalam

Beberapa poin yang diperoleh dari perikop ini adalah sebagai berikut.

  1. Roh (ruah dalam bahasa Ibrani) dipahami sebagai “angin”, “nafas”, atau “prinsip kehidupan”. “Nafas” Tuhan dicurahkan kepada semua manusia untuk menyokong hidup mereka dan menguatkan mereka yang dipilih-Nya dalam menjalankan tugas perutusan.
  2. Tuhan mencurahkan Roh-Nya kepada semua orang tanpa kecuali. Hal ini menjadi tanda dan bukti nyata bahwa Allah hadir dalam diri semua orang beriman dan di tengah komunitas umat-Nya. Tempat tinggal Tuhan tidak hanya di surga, namun juga, melalui Roh-Nya, di tengah dan dalam diri umat beriman.
  3. Hari Tuhan dalam Kitab Nabi Yoel lebih menunjuk pada saat Tuhan menghakimi umat-Nya. Saat penentuan di mana yang bertobat akan diselamatkan dan yang tetap tinggal dalam perbuatan dosa akan dimusnahkan. Allah mau mengampuni dan menerima kita kembali dengan penuh kasih, jika kita sungguh-sungguh ingin berubah dengan tidak lagi melakukan hal-hal yang penuh dosa. Meski kita berdosa, selama mau bertobat dan kembali kepada Allah, mengubah sikap dan perilaku jahat menjadi lebih baik sesuai dengan kehendak Tuhan, maka kita akan mendapatkan pengampunan dari Tuhan dan diselamatkan.
  4. Kedatangan Hari Tuhan bisa diketahui melalui tanda-tanda alam berupa darah, api, asap, dan gelap gulita. Tanda-tanda tersebut pernah dibuat oleh Tuhan dalam bentuk tulah-tulah untuk menghukum Firaun dan kerajaannya guna membebaskan umat-Nya dari perbudakan. Nabi Yoel bisa jadi hendak mengingatkan bahwa sama seperti Tuhan membebaskan umat-Nya dari penderitaan di Mesir, demikian pula sekarang Ia akan membawa pembebasan kembali bagi umat-Nya dengan tanda-tanda alam.
  5. Kriteria untuk diselamatkan oleh Tuhan adalah berseru kepada Tuhan. Ungkapan “berseru kepada nama Tuhan” ini tidak berarti hanya memohon bantuan kepada Tuhan pada saat bencana. Ungkapan tersebut dapat berarti memuji Tuhan dalam ibadah, mengakui-Nya di antara mereka yang beragama lain, atau menyembah-Nya di tengah-tengah dunia yang tidak mengenalnya.

Pertanyaan Mendalam

  1. Bagaimana saya berperan serta meningkatkan kesejahteraan bersama mulai dari hal keci dalam keluarga, lingkungan maupun masyarakat di sekitar saya?
  2. Menanggapi seruan Nabi Yoel, pertobatan dengan semangat berbagi yang bagaimana akan saya lakukan demi mencapai kesejahteraan bersama?
  3. Dalam Gerakan Ketahanan Pangan 2023, KAJ mengajak umat melakukan jimpitan (mengumpulkan) beras dan pantang membuang makanan, atau dengan memanfaatkan lahan kosong dan mengupayakan keanekaragaman pangan pokok serta gerakan makan bergizi. Mana di antara gerakan solidaritas sosial yang ditawarkan oleh KAJ di atas, yang dapat saya lakukan untuk membantu Gereja mewujudkan cita-cita kesejahteraan bersama dalam kasih Allah yang mempersatukan?

Materi Tayang Pertemuan Keempat

Materi Pertemuan Lainnya

  1. Pendahuluan (Klik Disini)
  2. Pertemuan Pertama (Klik Disini)
  3. Pertemuan Kedua (Klik Disini)
  4. Pertemuan Ketiga (Klik Disini)