Pertemuan Ketiga BKSN 2025 - Pembaruan Relasi dengan Keluarga
Peserta semakin menyadari bahwa Allah menghendaki agar mereka hidup benar di dalam keluarga dengan berlaku setia kepada keluarganya.
Pembuka
Perceraian telah menjadi fenomena yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia, dengan angka yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Data dari BPS (2024)* menunjukkan bahwa terdapat hampir 400.000 kasus perceraian di seluruh Indonesia, walaupun menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun bertahan di angka 400 ribuan. Provinsi dengan angka tertinggi antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara, sementara daerah perkotaan seperti Jakarta dan Surabaya juga mencatat lonjakan signifikan. Faktor utama yang menonjol yang menjadi alasan adalah perselisihan, tidak memahami pasangan, dan faktor ekonomi.
*bps.go.id diunduh 23/04/2025 Jumlah Perceraian Menurut Provinsi dan Faktor Penyebab Perceraian (perkara), 2024
Nabi Maleakhi yang berarti “utusanku” (Mal. 3:1), tampil untuk menyadarkan kesalahan orang Israel dan mengajak mereka bertobat. Kepada umat-Nya sendiri, Allah menunjukkan kesalahan dan noda para imam itu sehingga mereka akan diliputi rasa malu dan hina. Selain itu, Maleakhi mengingatkan orang Israel untuk tidak berkhianat kepada TUHAN dengan tidak memperistri perempuan asing. Selain itu, nabi juga mengingatkan orang Israel supaya memiliki sikap takut akan TUHAN karena sikap itu akan mendatangkan kebahagiaan untuk mereka.
Marilah kita siapkan hati dan pikiran untuk memulai pertemuan ini dengan Lagu Pembuka.
Lagu Pembuka - Berbahgialah Tiap Rumah Tangga (PS 613)
Tanda Salib, Salam dan Pengantar
P : † Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Dalam pertemuan ke tiga kita diajak untuk merenungkan Kitab Maleakhi. Nabi Maleakhi harus berhadapan dengan umat yang tidak peduli lagi dengan iman mereka. Ketidakpedulian mereka terungkap dalam tindakan banyak suami Yahudi yang menceraikan istri mereka. Dalam perkawinan, Allah mempersatukan seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam ikatan kasih. Mereka mengabaikan kebenaran ini dan melihat istri dapat diceraikan kalau sudah tidak senang lagi kepadanya atau ada perempuan lain yang dianggap lebih membuat dia senang. Banyak di antara mereka menceraikan istri mereka untuk bisa memperistri perempuan asing. Nabi mengingatkan mereka bahwa Allah menghendaki pembaruan relasi dalam keluarga: Ia menghendaki kesetiaan (Mal. 2:10-16). Nabi menunjukkan bahwa ketidaksetiaan kepada istri merupakan satu wujud ketidaksetiaan kepada Allah.
Dalam merenungkan kitab Maleakhi tersebut, dapat digunakan Metode P P A (PERSEKUTUAN PEMBACA ALKITAB) yakni metode sederhana dengan Membaca-Merenungkan-Mencatat ayat per-ayat tentang apa yang dikatakan Tuhan kemudian mencari apa yang menjadi penghiburan bagi kita; ayat apa yang berkesan bagi kita, kemudian hasil refleksi dapat di-sharing-kan bersama.
Doa Pembuka
P : Marilah kita berdoa,
P+U : Allah Bapa Maha Kuasa dan Kekal, kami bersyukur karena Engkau senantiasa mendampingi kami. Kini kami memasuki pertemuan ke tiga Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2025 yang bertema “Pembaruan Relasi Dalam Keluarga”. Oleh karena itu, dampingilah kami agar kami mampu memahami sabda-Mu yang disampaikan Nabi Maleakhi dalam Pertemuan ke tiga ini. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Pendalaman Kitab Suci
Pembacaan Teks (Mal. 2:10-16)
P : Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan
10Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah kita diciptakan oleh satu Allah? Lalu mengapa kita berkhianat satu sama lain sehingga menajiskan perjanjian nenek moyang kita? 11Yehuda berkhianat. Perbuatan yang menjijikkan dilakukan di Israel serta di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan Tempat Kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan ilah asing. 12Kiranya TUHAN melenyapkan dari kemah-kemah Yakub segenap keturunan orang yang berbuat demikian, sekalipun ia membawa persembahan kepada TUHAN Semesta Alam!. 13Inilah hal kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu. 14Lalu kamu bertanya, “Karena apa?” Karena TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan istri masa mudamu yang telah kau khianati, padahal dialah teman hidupmu dan istri perjanjianmu. 15Bukankah Dia yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Apakah yang dikehendaki yang Esa itu? Keturunan umat Allah! Jadi, jagalah dirimu! Janganlah seorang pun berkhianat terhadap istri masa mudanya. 16Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel, dan juga orang yang berselubungkan kekerasan, firman TUHAN Semesta Alam Jagalah dirimu dan jangan berkhianat.
P : Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah
Pendalaman Teks
- Apa yang Tuhan katakan pada ayat ini?
- Apa yang menghibur aku?
- Apa ayat yang menarik dan mengapa? Sharing-kan.
Penjelasan Teks
Saudari-Saudara terkasih, setelah mendalami dan memahami teks, serta membagikan pengertian masing-masing, marilah kita lihat beberapa poin berikut:
- Ayat 10 adalah kalimat retorik yg menyindir orang Yahudi yang tidak setia. Katanya, “Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah kita diciptakan oleh satu Allah?”. Dalam dua ayat ini, TUHAN sekaligus disebut sebagai Bapa dan Pencipta. TUHAN mengangkat Israel menjadi Umat-Nya dan membangun hubungan istimewa dengan mereka. Hubungan bapa-anak merupakan kiasan untuk menggambarkan relasi istimewa antara TUHAN dan Israel. TUHAN menyebut Israel sebagai anak-Nya, anak sulung-Nya (Kel. 4:22) dan Dia adalah Bapa mereka. Dengan demikian, semua orang Israel adalah anak-anak Allah, mereka adalah satu keluarga dengan Allah sebagai Bapa mereka. Kesadaran akan hal ini mendorong mereka untuk melihat situasi mereka sendiri lalu bertanya, “Lalu mengapa kita berkhianat satu sama lain sehingga menajiskan perjanjian nenek moyang kita?”
- Maleakhi mengecam Yehuda karena dua kejahatan: menajiskan Bait Suci dengan penyembahan berhala dan menikahi perempuan asing penyembah berhala (Mal 2:11-12). Perkawinan campur ini mengakibatkan penyembahan berhala, seperti dosa Salomo. Nabi berdoa agar Tuhan membuang para pengkhianat ini dari umat-Nya, termasuk mereka yang masih membawa persembahan namun tidak setia.
- Tuhan menolak persembahan Israel karena mereka mengkhianati istri-istri mereka (Mal. 2:13-16). Pernikahan adalah perjanjian suci dihadapan Tuhan, namun mereka menceraikan istri untuk menikahi wanita asing penyembah berhala. Tuhan menghendaki kesetiaan dalam perkawinan untuk melahirkan keturunan beriman, sehingga memperingatkan: "Jagalah dirimu, jangan berkhianat!"
- Allah melalui Nabi Maleakhi menyatakan kebencian-Nya terhadap perceraian dan praktik menikahi wanita asing penyembah berhala (Mal. 2:16). Perbuatan ini melukai kesetiaan pernikahan dan iman kepada Tuhan. Meski umat Israel sering mengkhianati-Nya, Allah tetap menunjukkan kesetiaan-Nya yang tak berkesudahan. Perceraian dan perkawinan campur yang merusak iman mencerminkan ketidaksetiaan yang bertentangan dengan karakter Allah yang setia."
Sharing dan Aksi Nyata
- Apa pandangan anda mengenai kesatuan suami dan istri dalam ikatan perkawinan?
- Apa akibat dari perkawinan yang gagal?
- Apakah perikop tersebut masih relevan dengan saat ini, coba bandingkan!.
- Sharingkan pengalaman Anda, di mana Allah bekerja sedemikian rupa untuk membantu Anda dalam menghadapi kesulitan dalam berkeluarga.
Doa Umat
Doa umat sesuai dengan ujud masing-masing, termasuk mendoakan agar bersedia menerima tugas dan perutusan dalam keluarga. Doa umat ditutup dengan doa Bapa Kami.
Penutup
Doa Penutup
P : Marilah kita berdoa.
P+U : Allah yang Maha Pencipta, kami telah merenungkan sabda-Mu yang mengingatkan kami untuk selalu menyebut Engkau Bapa. Mampukan kamu untuk senantiasa dapat menjaga hidup kami menjadi kebaikan bagi keluarga, mengajar anak-anak kami tentang perkawinan yang baik dan menjadi teladan bagi sesama. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Berkat dan Pengutusan
P : Marilah kita memohon berkat Tuhan.
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Semoga kita semua yang hadir di sini dilindungi, dibimbing, dan diberkati Allah yang Maha Kuasa, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Pertemuan ke tiga Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2025 sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
Lagu Penutup
Keluarga Cemara
Materi Pertemuan Bulan Kitab Suci Nasional 2025
- Pengantar BKSN 2025 (Klik Disini)
- Pertemuan I: Pembaruan Relasi dengan Diri Sendiri. (Klik Disini)
- Pertemuan II: Pembaruan Relasi dengan Sesama. (Klik Disini)
- Pertemuan IV: Pembaruan Relasi dengan Allah. (Klik Disini)