Pertemuan Keempat BKSN 2025 - Pembaruan Relasi dengan Allah
Peserta semakin menyadari bahwa Allah tetap mengadakan perhitungan antara orang-orang benar dan orang-orang fasik, dan selalu memberi kesempatan bagi manusia untuk berbalik kepada-Nya.
Pembuka
Setelah masa pandemi Covid-19 berlalu, masyarakat luas, tidak saja di Indonesia tetapi di seluruh dunia, mendambakan pemulihan dari kondisi sulit dan penderitaan selama pandemi berlangsung. Namun pada kenyataan pemulihan secara ekonomi berjalan dengan lambat jika tidak ingin dikatakan stagnan. Kondisi sulit seperti ini masih terus dirasakan sehingga sedikit banyak berdampak terhadap keimanan seseorang.
Kiranya kondisi yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia saat ini, serupa dengan apa yang dialami bangsa Israel pada masa Nabi Maleakhi, sehingga perkataan nubuat dalam Kitab Maleakhi yang akan dibahas pada pertemuan keempat ini dapat menemukan relevansinya.
Marilah kita siapkan hati dan pikiran untuk memulai pertemuan ini dengan Lagu Pembuka.
Lagu Pembuka - Allah Itu Baik
Tanda Salib, Salam dan Pengantar
P : † Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Dalam pertemuan keempat Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2025 ini, kita diajak kembali untuk merenungkan Kitab Maleakhi. Nabi Maleakhi harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari orang-orang Israel yang merasa tidak ada gunanya lagi untuk hidup kudus dan benar. Karena nasib mereka pun sama saja bahkan lebih buruk dibandingkan dengan orang-orang fasik. Mereka mempertanyakan prinsip keadilan Tuhan yang tidak mereka rasakan (Mal 3:14).
Kita sendiri pun terkadang juga mempertanyakan keadilan Allah dalam hidup kita. Kita yang hidup dalam pelayanan di gereja, selalu berusaha berbuat baik dengan peduli dan membantu masyarakat lain yang berkekurangan, tetapi pada kenyataannya kita sendiri pun masih terus berjuang dan berusaha untuk mengatasi kesulitan hidup kita sendiri. Di sini, Nabi Maleakhi mengingatkan bahwa Tuhan tetap setia, Tuhan tetap adil, semua perbuatan baik tidak akan sia-sia. Yang sebenarnya diperlukan adalah berusaha memperbaiki kembali relasi yang mendalam dengan-Nya. Dalam merenungkan kutipan Kitab Maleakhi pada pertemuaan keempat ini, dianjurkan menggunakan Metode P P A (PERSEKUTUAN PEMBACA ALKITAB), dengan berfokus pada kata, kalimat maupun ayat yang berkesan untuk kita, kemudian merefleksikan dan hasil refleksinya dapat di-sharing-kan bersama.
Doa Pembuka
P : Marilah kita berdoa,
P+U : Allah Bapa Maha yang baik, kami bersyukur karena kami dapat berkumpul di pertemuan keempat di Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) tahun 2025 ini dalam keadaan sehat. Utuslah Roh-Mu sendiri ke tengah-tengah pertemuan ini, sehingga kami dapat memahami sabda-Mu dalam Kitab Maleakhi ini. Semoga kami dapat memperbaharui relasi yang lebih mendalam dengan Engkau sesuai tema pertemuan yang keempat ini. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Pendalaman Kitab Suci
Pembacaan Teks (Mal. 3:13-18)
P : Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan
13Kata-katamu sangat kasar terhadap Aku, firman TUHAN. Tetapi, kamu berkata, “Kata-kata kami yang mana melawan-Mu?” 14Kamu berkata, “Sia-sialah beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara ketetapan-Nya dan berjalan dengan pakaian kabung di hadapan TUHAN Semesta Alam? 15Sekarang, kita menyebut orang sombong berbahagia. Orang yang berbuat fasik itu bukan saja beruntung, tetapi juga luput meskipun mereka mencobai Allah.” 16Orang-orang yang takut akan TUHAN lalu berbicara satu kepada yang lain, “TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan yang ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi yang menghormati nama-Nya.” 17Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku pada hari Aku bertindak, firman TUHAN Semesta Alam. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seorang menyayangi anaknya yang melayani dia. 18Maka kamu akan kembali melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
P : Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah
Pendalaman Teks
- Apa perkataan orang-orang Israel pada ayat 14 dan ayat 15?
- Apa janji yang diberikan Tuhan pada ayat 16 dan ayat 17?
- Bagaimanakah keadilan Tuhan pada ayat 18?
Penjelasan Teks
Saudari-Saudara terkasih, bersama-sama kita sudah membaca, memahami dan merenungkan secara pribadi akan sabda Tuhan melalui nabi Maleakhi ini. Terdapat beberapa hal penting yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Bangsa Israel mulai mempertanyakan iman mereka, sehingga mereka cenderung menghujat Tuhan secara semena-mena. Nabi Maleakhi menegur bangsa Israel tersebut dan mengatakan pembicaraan seperti itu adalah kurang ajar. Tetapi bangsa Israel masih mencoba untuk mengelak. Secara manusiawi, kita juga sering kali seperti itu, ketika datang sebuah teguran yang seakan menelanjangi kesalahan kita, kita cenderung untuk menutup-nutupinya bahkan tidak jarang menyerang kembali orang yang memberi teguran itu. Telinga kita seakan tertutup dan tidak mau mendengarkan terlebih dahulu. Demikian pula relasi dengan Tuhan. Orang-orang yang berdosa cenderung untuk menjaga jarak dengan Tuhan, jarang merayakan Ekaristi, jarang terlibat aktif dalam pelayanan, bahkan menutup diri.
- Pada ayat 14 dan ayat 15 baru terbuka apa yang selama ini diperbincangkan oleh orang-orang Israel. Mereka merasa tidak ada gunanya untuk tetap berlaku kudus dan melakukan perbuatan baik. Mereka membandingkannya dengan orang-orang fasik dan mereka menilai bahwa orang-orang fasik tersebut memiliki kehidupan yang lebih baik dari mereka. Mereka mempertanyakan Tuhan yang seakan diam membisu. Dimana keadilan Tuhan jika seperti orang jahat seolah dibiarkan?
- Pada ayat 16 dan ayat 17 ditegaskan bahwa sudah ada tuntunan bagi mereka, dimana Tuhan akan mengasihani orang-orang benar layaknya seorang anak. Ini menggambarkan relasi yang khusus dan mendalam antara Tuhan dan orang-orang mendengarkan-Nya. Kelak pada saat hari Tuhan, akan menjadi nyata relasi antara orang-orang benar dan Tuhan, mereka akan masuk ke dalam persekutuan kekal dengan Tuhan, relasi yang tidak dapat dipisahkan lagi. Ayat 18 menyatakan dengan tegas prinsip keadilan Allah. Orang benar mendapatkan kasih-Nya, tetapi orang tidak benar (fasik) akan mendapatkan hukuman. Tetapi selama hari Tuhan belum terjadi, Ia selalu membuka pintu rahmat bagi mereka yang berniat memperbaiki relasi dengan-Nya. Kesempatan itu sendiri sudah merupakan rahmat yang demikian besar. Kadang rahmat itu yang tidak disadari oleh manusia.
Sharing dan Aksi Nyata
- Apakah Anda pernah berkeluh kesah atas kesulitan dan tantangan hidup yang dialami?
- Apakah keluh kesah itu akibat dari perasaan iri hati yang timbul dari hati Anda?
- Apakah itu pertanda bahwa relasi pribadi Anda dengan Tuhan belumlah baik? Apakah Anda benar-benar mengenal-Nya?
- Apa tindakan nyata untuk memperbaiki relasi dengan-Nya? Mengikuti Ekaristi dan menerima Sakramen Tobat secara teratur?
- Mari bersama-sama mewartakan Sabda Allah melalui “Gerakan 1000 Alkitab” untuk saudara-saudari kita yang berada di daerah termiskin, terpencil, dan terluar di seluruh Indonesia.
Gerakan 1000 Alkitab untuk umat Katolik di pedalaman.
- Masih banyak umat Katolik tidak punya kesempatan untuk mempunyai Alkitab yang memadai. Sebagai umat di Keuskupan Agung Jakarta, kita diajak untuk mewujudkan mimpi mereka memiliki Alkitab.
- Silahkan mencari sendiri umat / paroki di daerah terpencil entah melalui para pastor, aktivis Paroki, kenalan-kenalan Anda di daerah terpencil. Minta alamat lengkap dan No. telp mereka.
- Tiap lingkungan dan komunitas bisa menghubungi Toko Buku Obor (Mbak Antin 0852186061989) atau Toko Buku LBI (082110217787) untuk proses pembelian, pembayaran dan pengiriman Alkitabnya ke daerah-daerah. Ketua toko ini nanti akan melaporkan kegiatan ini ke Ketua Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ.
Doa Umat
Doa umat sesuai dengan ujud masing-masing, termasuk mendoakan agar bersedia menerima tugas dan perutusan dalam keluarga. Doa umat ditutup dengan doa Bapa Kami.
Penutup
Doa Penutup
P : Marilah kita berdoa.
P+U : Allah Bapa, pada pertemuan ini kami telah merenungkan sabda-Mu yang mengingatkan kami untuk selalu berelasi dengan baik terhadap Engkau. Perbuatan-perbuatan baik yang kami lakukan semuanya tidak pernah sia-sia, karena pada saatnya kelak kami akan bersatu dengan seutuhnya dengan-Mu. Mampukan kami untuk senantiasa menjaga kekudusan hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Berkat dan Pengutusan
P : Marilah kita memohon berkat Tuhan.
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Semoga kita semua yang hadir di sini dilindungi, dibimbing, dan diberkati Allah yang Maha Kuasa, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Pertemuan keempat Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2025 sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
Lagu Penutup
Jangan Pernah Menyerah
Materi Pertemuan Bulan Kitab Suci Nasional 2025
- Pengantar BKSN 2025 (Klik Disini)
- Pertemuan I: Pembaruan Relasi dengan Diri Sendiri. (Klik Disini)
- Pertemuan II: Pembaruan Relasi dengan Sesama. (Klik Disini)
- Pertemuan III: Pembaruan Relasi dengan Keluarga. (Klik Disini)